Suara.com - Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mendorong segera dimulainya perundingan persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Arab Saudi. Menurut Mendag Zulkifli Hasan, sudah saatnya kedua negara semakin mempererat hubungan kerja sama ekonomi dan Indonesia perlu terus meningkatkan ekspor ke Arab Saudi.
Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan antara Mendag Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Arab Saudi Majid bin Abdullah Al-Qasabi. Pertemuan bilateral berlangsung di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (21/9) malam sebelum dimulainya gelaran G20 Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) keesokan harinya.
“Arab Saudi merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia di kawasan Timur Tengah, namun potensi perdagangan kedua negara belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu Indonesia mengusulkan peningkatan hubungan perdagangan dan investasi melalui pembentukan kemitraan ekonomi komprehensif secara bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Arab Saudi merupakan anggota Gulf Cooperation Council (GCC) bersama dengan 5 negara teluk lainnya, yaitu Persatuan Emirat Arab, Bahrain, Oman, Qatar, dan Kuwait. Sejak 2018 Indonesia mengusulkan pembentukan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Arab Saudi melalui Gulf Cooperation Council (GCC).
“Mengingat Indonesia telah menandatangani CEPA dengan Persatuan Emirat Arab yang merupakan anggota GCC, maka Indonesia mengusulkan dimulainya perundingan bilateral Indonesia–Arab Saudi. Saya percaya dengan adanya kerja sama dalam kerangka CEPA dan interaksi bisnis antara kedua negara akan meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Lebih lanjut Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa Menteri Perdagangan Arab Saudi memiliki pandangan yang sama agar kedua pihak menemukan cara untuk mempererat kerja sama bilateral. Bahkan dalam pertemuan, Menteri Perdagangan Majid bin Abdullah Al-Qasabi menegaskan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan komunikasi dan pertemuan lebih intensif, 2 (dua) hingga 4 (empat) kali dalam setahun.
Pertemuan tingkat teknis antar kedua negara diharapkan dapat mengidentifikasi program prioritas dan potensi kerjasama kedua negara, serta pembahasan lebih lanjut mengenai usulan perundingan CEPA termasuk elemen cakupan CEPA yang akan dijadikan acuan dalam proses perundingan/pembahasan lebih lanjut.
Sekilas Perdagangan Indonesia–Arab Saudi
Pada Januari–Juli 2022, total perdagangan Indonesia–Arab Saudi mencapai USD 4,6 miliar atau meningkat 58,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, total perdagangan kedua negara pada 2021 mencapai USD 5,6 miliar atau meningkat 40,44 persen dibanding 2020. Ekspor Indonesia ke Arab Saudi USD 1,6 miliar atau naik 18,28 persen, dan impor Indonesia dari Arab Saudi USD 4 miliar atau naik 51,79 persen. Indonesia mencatatkan defisit USD 2,4 miliar terhadap Arab Saudi karena kebutuhan impor migas.
Baca Juga: Indonesia-Singapura Sepakat Bangun Potensi Ekonomi di Sektor Jasa dan Ekonomi Hijau
Komoditas ekspor utama Indonesia dari Arab Saudi adalah kendaraan bermotor, minyak kelapa sawit, saus, ikan yang diawetkan, dan arang. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Arab Saudi adalah berbagai produk kimia seperti alkohol asiklik, polimer propilena, polimer etilena, hidrokarbon asiklik, dan poliasetal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik