Suara.com - Komunitas Penyandang Disabilitas Satu Hati dari Klaten, rela menempuh perjalanan 5 jam lamanya untuk menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang telah menunggu mereka di Puri Gedeh, Kota Semarang.
Mereka konvoi dari Klaten menggunakan motor roda tiga yang telah dimodifikasi. Total ada 8 motor dan 15 orang dari komunitas disabilitas yang datang untuk menemui Ganjar di rumah dinasnya.
Setibanya di Puri Gedeh, mereka langsung disambut Ganjar. Dengan perjamuan hangat yang telah disiapkan, mereka saling bertukar pikiran dan berdiskusi dengan Ganjar.
Nina Kusumawati, selaku Ketua Komunitas Satu Hati menuturkan, rasa lelah yang dirasakan selama perjalanan menuju Semarang, langsung hilang saat bertemu dengan orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
"Perjalanan naik motor roda tiga itu hampir 5 jam karena tadi juga hujan di jalan tapi asyik, dan capeknya terbayarkan dengan ketemu bapak, sharing santai dengan bapak alhamdulillah," ujar Nina usai pertemuan.
Kepada Ganjar, para anggota Komunitas Satu Hati menyampaikan satu per satu aspirasi yang ingin disampaikan. Ada yang mengucapkan terima kasih atas perhatian Ganjar terhadap penyandang disabilitas, ada juga yang menyampaikan keluhan terkait fasilitas umum.
Mereka menginginkan adanya perhatian lebih, serta kebijakan khusus yang dibuat dengan tujuan untuk mempermudah hak dan akses para penyandang disabilitas dalam menggunakan sarana dan prasarana fasilitas umum.
"Kita sharing bareng, kebutuhan teman-teman semoga ke depannya lebih bisa mendapat perhatian, terutama fasilitas umumnya lebih akses lagi untuk menikmati fasilitas umum," jelas Nina.
Pada September tahun lalu Ganjar juga telah berkunjung ke tempat mereka di Desa Birit, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten atau dikenal juga dengan desa ramah disabilitas. Di sana, Ganjar menemui para penyandang disabilitas sekaligus menyalurkan bantuan uang tunai, kursi roda hingga kaki palsu.
Ganjar pun mengatakan pertemuan dengan Komunitas Satu Hati sore itu untuk bersilaturahmi, sekaligus mendengarkan secara langsung aspirasi dan masukan dari para penyandang disabilitas.
"Dengan anggota yang kurang lebih 70 orang, mereka menghimpun diri untuk saling menolong. Membanggakan sekaligus mengharukan. Ada yang problemnya cukup serius karena mentalnya juga kena, maka mereka coba berbagi perasaan," ucap Ganjar.
Tak hanya mendengarkan masukan ihwal perbaikan fasilitas umum, Ganjar juga menyebutkan pihaknya selalu bersedia untuk memberikan pendampingan dan pelatihan bagi para penyandang disabilitas yang ingin mandiri.
Oleh sebab itu, Ganjar menawarkan kepada anggota Komunitas Satu Hati yang memiliki produk-produk jualannya untuk didata dan diserahkan ke Ganjar pada Sabtu mendatang untuk mengikuti program Lapak Ganjar.
Ganjar menyebutkan, bakal membantu memasarkan produk mereka dan dipromosikan di Lapak Ganjar pada Sabtu besok. Dengan begitu, pendapatan mereka akan meningkat dan kehidupan para penyandang disabilitas bisa lebih mandiri.
"Tadi saya mendapatkan pengalaman, komplain, termasuk keinginan. Antara lain bagaimana mereka bisa mendapatkan akses pemerintah untuk hidup mandiri melalui pelatihan. Ada yang bicara perbengkelan, makanan, produk-produk yang bisa dijual," jelas Ganjar.
"Kekuatan di antara untuk saling menguatkan menurut saya hebat. Yang seperti ini pemerintah mesti bantu, maka tadi saya sampaikan 70 orang yang terhimpun butuh dukungan pemerintah, siapkan saja usulannya apa dan kita berikan mereka akses," sambung Ganjar.
Berita Terkait
-
Megawati 'Tak Tersentuh', Gestur dan Ucapan Ganjar saat Beri Sambutan Depan Mega Disorot Tajam: Gak Plong
-
Megawati dan Elitenya Bertemu Ganjar Dinilai untuk Perbaiki Citra Hubungan, Adakah Sinyal Politik?
-
Loh Ada Apa? Panser Biru & Viking Geruduk Rumah Dinas Ganjar Pranowo Jelang Laga PSIS Semarang vs Persib
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
Stimulus Kebijakan Prabowo Dorong IHSG Menghijau Selasa Pagi
-
Tambang Ilegal Ditertibkan, Ratusan Hektare Lahan Kembali ke Negara
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Jadi Rp 2.105.000 per Gram
-
Pemerintah dan Ratusan Pengusaha Bakal Berkumpul Bahas Kebijakan Sektor Perumahan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Ingin Cepat Punya Dana Pensiun, Generasi Z Mulai Masuk Kelompok Sandwich
-
PGAS Terus Kebut Perluasan Jaringan Gas Bumi Rumah Tangga
-
Bukan Sekadar Proyek Seksi! Hutan Utuh Justru Jadi 'Lahan Emas' Baru Bagi Investor Hijau
-
RI Tawarkan Solusi Islam & 'Harm Reduction' untuk Selamatkan Petani Tembakau dan Ekonomi Nasional
-
Ada 35.697 Rumah Warga Bakal Disita Agen Properti, Kok Bisa?