Suara.com - "Mencegah lebih baik dari pada mengobati" istilah ini tampaknya menjadi pepatah yang dapat menyampaikan nilai yang terkandung dalam produk asuransi.
Pasalnya, asuransi menjadi salah satu pilihan bagi individu untuk mengantisipasi berbagai risiko di masa depan.
Memang, asuransi tidak serta-merta dapat menghentikan potensi terjadinya risiko di masa depan. Kendati demikian, asuransi dapat mengurangi dampak kerugian finansial yang timbul dari risiko yang terjadi.
Dengan kata lain, dengan mendapatkan asuransi memungkinkan seseorang untuk menjaga segala perencanaan keuangan tetap berjalan semestinya meskipun risiko terjadi, seperti terkena penyakit atau kecelakaan.
Membeli produk asuransi juga dapat dikaitkan dengan pepatah lainnya seperti “sedia payung sebelum hujan”. Tanpa proteksi asuransi, risiko yang mengintai berpotensi untuk mengganggu perencanaan keuangan seseorang di masa depan.
Tak mengherankan, sering kali produk asuransi disarankan untuk dimiliki dari usia sedini mungkin. Pembelian asuransi dipandang sebagai salah satu langkah penting dalam upaya mewujudkan perencanaan finansial yang sehat bagi masa depan, sebab Premi yang lebih terjangkau ditetapkan kepada Nasabah dengan usia muda karena risiko penyakitnya lebih rendah.
Sebaliknya, penundaan atau bahkan pengabaian atas kepemilikan asuransi justru dapat menyebabkan kondisi finansial rentan terhadap risiko kerugian yang sebenarnya dapat diminimalkan. Alasannya, Nasabah dengan usia lebih tinggi umumnya memiliki risiko kesehatan yang juga lebih tinggi. Oleh karena itu, sangat dianjurkan membeli asuransi di usia produktif atau muda agar Premi yang dikenakan relatif lebih rendah.
Berikut ini sejumlah risiko finansial yang bisa dihadapi seseorang tanpa proteksi asuransi menurut Prudential Indonesia yang dikutip Selasa (19/12/2023).
1. Tata Kelola Keuangan Yang Tak Sehat
Setiap orang patut menyadari bahwa perencanaan keuangan bagi masa depan tak hanya berfokus pada tabungan dan investasi saat usia muda tanpa menyisihkan sebagian uangnya untuk membeli asuransi. Guna menjaga keungan tetap stabil, ada baiknya memiliki asuransi. Dengan begitu, asuransi menjadi pelengkap dalam sebuah rencana keuangan yang sehat.
Tanpa asuransi, tabungan dan keuntungan investasi dapat seketika terpakai untuk membayar biaya rumah sakit dan pengobatan akibat risiko kesehatan atau kecelakaan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Pada akhirnya, perencanaan keuangan menjadi berantakan sehingga mengganggu seseorang dalam mewujudkan impian, misalnya untuk memiliki rumah, membangun usaha sendiri, liburan ke luar negeri, atau mungkin berumah tangga.
Asuransi akan menjaga segala perencanaan keuangan seseorang agar dapat tetap berjalan. Contohnya asuransi kesehatan akan membiayai pengobatan dan perawatan sesuai dengan syarat dan ketentuan pada Polis bila terjadi risiko seperti penyakit atau kecelakaan yang membutuhkan rawat inap di rumah sakit. Dengan begitu, Nasabah asuransi bisa mendapatkan perawatan optimal ketika sakit tanpa perlu menguras tabungan dan hasil investasi.
2. Terjerat Utang
Tanpa persiapan finansial yang matang, seseorang misalnya terpaksa harus mengajukan pinjaman atau meminjam uang dengan nominal yang besar untuk membayar biaya pengobatan dan perawatan saat sakit atau saat terjadi risiko lainnya. Konsekuensinya, apabila tidak sanggup untuk membayar kembali, seseorang bisa saja terjerat utang dan menemukan kesulitan saat melunasi pinjamannya.
Kontras dengan kondisi tersebut, apabila risiko terjadi pada saat telah menjadi Nasabah asuransi. Maka tidak harus pusing untuk membayar dampak finansial dari risiko contohnya kesehatan, sebab asuransi menerima pengalihan risiko dari Nasabahnya yang dapat mengganggu perencanaan finansial bagi masa depan sesuai dengan ketentuan Polis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
OJK Lirik Pekerja Informal untuk Masuk Dana Pensiun
-
Daftar Jadwal Bank Beroperasi saat Tahun Baru 2026
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV