Ketiga striker ini juga harus bugar sepenuhnya dan kreatif memanfaatkan kesalahan lawan dengan umpan-umpan menentukan atau sentuhan akhir yang klinis.
Dalam Gegenpressing, seluruh pemain harus berada pada posisi yang benar saat hendak melancarkan tekanan ke depan dengan memotong atau mencegat operan lawan.
Sepakbola Heavy Metal
Klopp memang orang pertama yang memopulerkan filosofi ini di Borussia Dortmund dan kemudian Liverpool, tapi Rangnick-lah orang pertama yang menerapkannya dalam tim-tim yang pernah dikelolanya.
Cerita Gegenpresssing berawal pada 1983 ketika Rangnick masih berusia 25 tahun dan menjadi pemain sekaligus pelatih klub divisi keenam Liga Jerman, Viktoria Backnang.
Tahun itu Backnang menjalani laga persahabatan dengan Dynamo Kiev asuhan Valeriy Lobanovskiy. Rangnick terperangah oleh cara Kiev bermain. Klub Ukraina itu tak henti menekan, baik saat membawa bola maupun ketika kehilangan bola.
Baru kali itu Rangnick mengetahui ada tim yang konstan menekan dari awal sampai akhir, dan tak pernah mengendurkan tekanan kendati sudah di atas angin.
Taktik menekan tak henti dan terorganisir yang diterapkan Lobanovskiy itu memaksa Rangnick menemukan filosofi sepakbola yang waktu itu asing bagi dunia sepakbola Jerman.
Dia kemudian menerapkan filosofi itu begitu melatih sejumlah klub termasuk Hoffenheim dan RB Leipzig. Dan ini membantu merevolusi sepakbola Jerman, selain mengilhami pelatih-pelatih Jerman masa kini termasuk Klopp, Tuchel dan pelatih Bayern Munich, Julian Nagelsmann.
Baca Juga: Chelsea Mentas, Berikut Skenario Piala Dunia Antarklub di Uni Emirat Arab
Sampai 1980-an, Gegenpressing dianggap terlalu radikal di Jerman yang masih terbuai sukses timnas dalam Piala Dunia dan Piala Eropa karena setia kepada taktik konservatif memasang sweeper dan man-marking atau mengawal pemain lawan.
Gegenpressing lalu dikawinkan dengan taktik penjagaan wilayah atau zonal marking yang diterapkan AC Milan pada era Arrigo Sacchi.
Setelah belajar sana sini, Rangnick menerapkan filosofi itu saat menangani tim-tim divisi bawah termasuk Ulm 1846 yang dia antarkan promosi ke Bundesliga pada 1999 dengan bermodalkan barisan pemain yang energik dan haus kemenangan, salah satunya Thomas Tuchel.
Kemudian setelah Jerman disingkirkan Kroasia dalam perempatfinal Piala Dunia 1998, diskusi mengenai filosofi baru sepakbola menjadi mengemuka. Mereka pikir sudah waktunya meninggalkan taktik lama untuk merangkul taktik baru nan revolusioner seperti dikenalkan Rangnick.
Dunia sepak bola Jerman pun akhirnya mengadopsi luas gegenpressing dan semakin dikuatkan oleh datangnya pelatih asal Spanyol, Pep Guardiola ke Bayern.
Rangnick memang tak pernah bisa mengantarkan klub-klub asuhannya menjadi juara Bundesliga, tetapi cara pandangnya beresonansi luas kepada ekosistem sepak bola Jerman.
Berita Terkait
-
Rasio Penalti Anjlok, Bruno Fernandes Siap Evaluasi
-
Zlatan Ibrahimovic Akui Hidupnya 'Hambar' Setelah Pensiun, Kok Bisa?
-
Ruben Amorim Tak Ingin Kobbie Mainoo Tinggalkan Manchester United
-
Bintang Muda MU 'Balas Dendam' ke Amorim dengan Bantu Denmark Pesta 6 Gol!
-
Tak Penuhi Alokasi Tiket untuk Manchester United, Arsenal Diganjar Denda FA
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Rasio Penalti Anjlok, Bruno Fernandes Siap Evaluasi
-
Zlatan Ibrahimovic Akui Hidupnya 'Hambar' Setelah Pensiun, Kok Bisa?
-
Tagar KluivertOut Menggema, Media Vietnam Kembali Soroti Keputusan PSSI Pecat STY
-
Marc Klok Siap Berjuang Jika Masih Dipercaya Tampil di Timnas Indonesia vs Irak
-
Media Tetangga Miris Lihat Kemunduran Timnas Indonesia di Bawah Patrick Kluivert
-
Bintang Muda MU 'Balas Dendam' ke Amorim dengan Bantu Denmark Pesta 6 Gol!
-
Jay Idzes Tarik Nafas Panjang Jelang Lawan Irak
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
Keputusan Anak Zinedine Zidane Pindah Negara Tepat, Aljazair Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Ruben Amorim Tak Ingin Kobbie Mainoo Tinggalkan Manchester United