Suara.com - Dalam perjalanannya hingga menjadi pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pernah menolak mentah-mentah tawaran dari klub China yang berani memberinya gaji lebih besar.
Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada akhir tahun 2019 lalu, atau sesaat setelah dirinya menganggur pasca dipecat dari jabatan kepala pelatih Timnas Korea Selatan.
Sebelum menerima pinangan dan resmi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, pelatih berusia 51 tahun ini pernah didekati klub China.
Klub China tersebut adalah Shenzhen FC. Tak tanggung-tanggung, mereka berani menawarinya gaji sebesar Rp43,1 miliar. Di saat yang bersamaan, Timnas Indonesia hanya menawari gaji yang kalah menarik dari Shenzhen FC.
Hanya saja, tawaran dengan gaji fantastis yang datang itu ditolak oleh Shin Tae-yong. Ia lebih memilih menukangi Timnas Indonesia yang dilaporkan hanya menawarinya gaji Rp14,3 miliar per tahun.
Lantas, apa yang membuat Shin Tae-yong memilih pinangan Timnas Indonesia kendati ada tawaran yang lebih menggiurkan dari klub China?
Soal Kontrak
Alasan utama Shin Tae-yong mau menerima pinangan Timnas Indonesia tak lain karena kontrak yang ditawarkan oleh PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia.
PSSI berani memberikan kontrak berdurasi empat tahun yakni hingga 31 Desember 2023. Kontrak ini lebih panjang dari apa yang ditawarkan Shenzhen FC yakni hanya satu tahun saja.
Shin Tae-yong memiliki prinsip bahwa kontrak satu tahun adalah durasi yang singkat baginya untuk membangun tim dan mendongkrak prestasinya.
Shin Tae-yong sendiri mengakui dirinya bisa saja menerima Shenzhen FC andai kontrak yang ditawarkan memiliki durasi dua tahun.
Dengan kegagalan Shin Tae-yong berlabuh ke Shenzhen FC tak ayal memberi berkah bagi Timnas Indonesia. Dalam jangka waktu dua tahun saja, eks pelatih Seongnam Ilhwa Chunma ini mampu membuat permainan skuat Garuda terbilang menarik.
Apiknya permainan Timnas Indonesia bahkan terlihat di Piala AFF 2020, di mana skuat Garuda yang didominasi pemain muda mampu tampil atraktif dan menyerang sehingga mampu menembus final Piala AFF 2020.
[Zulfikar Pamungkas]
Berita Terkait
-
Wejangan Keras Joey Pelupessy Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Gerak Cepat Indra Sjafri Usai Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas U-23: Daftarkan 50 Pemain
-
Pernah Dipecat PSSI, Kenapa Indra Sjafri Mau Jadi Pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 2025?
-
Meski Ole Romeny Pulih Tepat Waktu, Kluivert Harus Tetap Siapkan Plan B Sektor Penyerangan
-
Indra Sjafri Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia di SEA Games, Bagaimana Nasib Gerald Vanenburg?
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Indonesia Disebut Biang Kerok Sanksi FIFA ke Malaysia, KOI: Jangan Aneh-aneh
-
Klasemen Super League: Belum Terkalahkan, Borneo FC Kokoh di Puncak
-
5 Pertandingan1 Kemenangan, Chelsea Bakal Pecat Enzo Maresca?
-
Klasemen Sementara BRI Super League: Borneo FC Belum Terkalahkan, Kokoh di Puncak
-
Media Belanda: Menurut Data Mees Hilgers Cocok ke Ajax Amsterdam
-
Alasan PSSI Pilih Indra Sjafri Ketimbang Gerald Vanenburg
-
Wejangan Keras Joey Pelupessy Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
CEO Timnas Malaysia: Kami Terkejut dengan Keputusan FIFA
-
Mees Hilgers Ketahuan Latihan Pakai Jersey Tim Malaysia, Kok Bisa?
-
Manchester United dan Chelsea Berebut Dusan Vlahovic, Siapa yang Lebih Butuh?