Suara.com - Lionel Messi tak bisa menahan tangisnya saat harus keluar lapangan di pertandingan final Copa America 2024 melawan Kolombia di Hard Rock Stadium, Miami, Florida, Amerika Serikat.
Messi harus ditarik keluar lapangan dan digantikan oleh Nicolás González. Pemain berjuluk La Pulga itu mengalami cedera di menit ke-36.
Cedera itu didapat eks Barcelona saat berusaha mengejar bola dan menendangnya sebelum bola keluar lapangan.
Di posisi itu, kaki Messi mendarat ke tanah dengan posisi yang tak benar. Messi pun terlihat kesakitan dan berguling-guling sambil memegangi kaki kanannya.
Melansir dari laporan TycSports, apa yang dialami Lionel Messi di final Copa America 2024, mirip dengan yang dirasakan oleh legenda Argentina, Diego Maradona pada Piala Dunia 1990 di Italia.
Dari laporan media Argentina itu, terlihat kondisi kaki kanan Messi yang membengkak. Kamera televisi menyorot pergelangan kaki kanan Messi terlihat sangat bengkak.
"Kisah itu berakhir bahagia, karena Argentina berhasil mengatasi cedera bintang terbesarnya dengan merayakan kemenangan Copa America," tulis laporan media Argentina itu.
Argentina keluar sebagai juara Copa America 2024 Amerika Serikat setelah mereka mengalahkan Kolombia dengan skor 1-0 pada babak tambahan waktu (112') melalui gol Lautaro Martinez di Stadion Sun Life, Florida, Minggu waktu setempat atau Senin pagi WIB.
Ini merupakan gelar ke-16 Argentina di Copa America dan mengukuhkan mereka sebagai negara yang memenangi turnamen ini paling banyak setelah Uruguay dengan 15 gelar.
Baca Juga: Argentina Jadi Jawara Copa America 2024
Raihan juara ini juga menjadikan mereka memenangi tiga turnamen besar beruntun setelah sebelumnya menjadi kampiun Copa America 2021 dan Piala Dunia 2022.
Sementara itu asca kemenengan Argentina ini, Angel Di Maria gelar ini merupakan cara pensiun yang dia impikan.
“Saya memimpikannya, makanya saya katakan ini Copa America terakhir dan berakhir di sini. Saya bermimpi mencapai final, saya bermimpi memenangkannya, pensiun seperti ini,” kata pemain 36 tahun itu, dikutip dari AFP, Senin.
Pelatih Argentina Lionel Scaloni memberikan Di Maria 117 menit bermain pada laga internasional terakhirnya sebelum ia digantikan Nicolas Otamendi.
Menit bermain ini mengakhiri karier internasional Di Maria bersama La Albiceleste dengan 31 gol dan 32 assist dari total 145 caps sejak debutnya pada September 2008 atau 16 tahun yang lalu.
"Saya memiliki begitu banyak perasaan yang indah. Saya selamanya berterima kasih kepada generasi ini, mereka memberi saya segalanya, mereka membuat saya mencapai apa yang sangat saya inginkan, dan hari ini saya pergi dengan cara ini, lebih baik dari ini?" kata Di Maria.
Berita Terkait
-
Argentina Jadi Jawara Copa America 2024
-
Dramatis! Argentina Juara Copa America 2024, Messi Menangis Usai Cedera
-
Honor Manggung Shakira di Final Copa America: Setara 10.000 Kali UMR Semarang, Padahal Cuma Nyanyi 7 Menit
-
Profil Lautaro Martinez, Si Banteng yang Sabet Gelar Top Skor dan Bawa Argentina Juara Copa America 2024
-
Daftar Juara Copa America Sepanjang Masa: Argentina Kokoh di Puncak, Uruguay Tergeser
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Mesin Gol Persija Jakarta Tegaskan Jaga Api Kemenangan Demi Kejar Borneo FC di Super League
-
Perang Sudan Kian Sadis, Muncul Seruan Boikot Manchester City, Kok Bisa?
-
Timnas Indonesia U-17 Target Minimal Seri Lawan Zambia, Syukur-syukur Bisa Menang
-
Patrick Vieira Dipecat Genoa, Mario Balotelli: Karma Itu Nyata!
-
Nova Arianto: Semoga Qatar Kembali Bersahabat dengan Timnas Indonesia
-
Dibeli dengan Mahar Rp2,2 T, Declan Rice Menjelma Jadi Gelandang Terbaik Dunia
-
Seberapa Hebat Calvin Verdonk di Laga Kontra Angers di Liga Prancis? Ternyata Tuai Pujian!
-
Mees Hilgers Terancam Absen di Laga Debut Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
Lawan Brasil dan Honduras, Misi Timnas Indonesia Tembus Babak 32 Besar Piala Dunia U-17 2025
-
Pemain Belanda yang Pernah Berlaga di Indonesia Bilang Sepak Bola Indonesia Banyak Kekurangan