Suara.com - Bagi para penggemar sepak bola era 2000-an akhir, nama Alexandre Pato membangkitkan memori tentang sebuah fenomena.
Seorang bocah ajaib dari Brasil yang datang ke AC Milan dengan kecepatan kilat, teknik menawan, dan senyum yang menjanjikan era baru di San Siro.
Kini nama Alexandre Pato kembali ramai diperbincangkan di Indonesia. Bukan karena aksi di lapangan hijau, melainkan niatnya memulangkan jenazah pendaki Brasil, Juliana Marins yang jatuh ke jurang Gunung Rinjani.
Si Bebek yang Mengguncang Eropa
Alexandre Rodrigues da Silva, atau lebih dikenal sebagai Pato, bukanlah nama sembarangan.
Julukannya, "Pato" atau "Si Bebek", berasal dari nama kota kelahirannya, Pato Branco di Brasil.
Ia adalah prototipe penyerang modern pada masanya. Kariernya melesat setelah membawa Internacional menjuarai Piala Dunia Antarklub FIFA 2006 pada usia 17 tahun.
Dunia benar-benar mengenalnya saat ia berseragam merah-hitam AC Milan pada 2007. Gol debutnya ke gawang Napoli seolah menjadi penegasan bahwa seorang bintang baru telah lahir.
Pato diprediksi akan menjadi peraih Ballon d'Or di masa depan, penerus takhta dari Kaka, rekan senegaranya. Namun, takdir berkata lain.
Baca Juga: Di Tengah Kritik Lambannya Evakuasi Juliana Marins, Fiersa Besari: Hormat untuk Basarnas
Serangkaian cedera otot parah yang misterius dan berulang menghambat kariernya secara brutal, memaksanya meninggalkan level tertinggi Eropa lebih cepat dari yang diperkirakan.
Kariernya setelah Milan adalah sebuah perjalanan nomaden, membawanya ke Brasil, Inggris, Spanyol, Tiongkok, hingga Amerika Serikat.
Di Balik Karier yang Penuh Liku Pato
Di luar lapangan, Pato menjalani kehidupan yang jauh dari citra pesepak bola glamor yang sering diasosiasikan dengannya di masa muda.
Pato dikenal sebagai sosok yang religius dan sangat dekat dengan keluarga. Kini, Pato telah menemukan ketenangan dalam kehidupan pribadinya.
Ia menikah dengan Rebeca Abravanel, seorang presenter televisi dan putri dari Silvio Santos, salah satu milioner media paling berpengaruh dan ikonik di Brasil.
Berita Terkait
-
Di Tengah Kritik Lambannya Evakuasi Juliana Marins, Fiersa Besari: Hormat untuk Basarnas
-
Sekaya Apa Alexandre Pato? Eks Striker Brasil Siap Biayai Pemulangan Jenazah Juliana dari Indonesia
-
Isi Lengkap Tulisan Pilu Ayah Juliana Marins Sambut Jenazah Anaknya di Brasil
-
Warga Brasil Temukan 3 Faktor Sulitnya Evakuasi Juliana Marins di Gunung Rinjani
-
Proses Evakuasi Juliana Marins Jadi Sorotan, Dasco Minta Komisi di DPR Beri Masukan ke Pemerintah
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Dear FAM, Begini Lho Cara PSSI Naturalisasi Pemain: Gak Instan, Bukan Asal Klaim
-
Sadar dan Akui Salah, FAM Keras Hati 7 Pemain Ilegal Sah sebagai Warga Malaysia
-
Akal Bulus FAM! 7 Pemain Ilegal Malaysia Hilang Bak Ditelan Bumi
-
Thom Haye Baru Gabung ke Persib Bandung, Sudah Kena Mental?
-
Eks Pelatih Persija Girang Usai Pecundangi Persib: Ini Untuk Suporter
-
Hasil Borneo FC vs Persija, Mauricio Souza Pede: Tak Mudah, Tapi Bisa
-
Rayhan Hannan Bersuara: Persija Tak Gentar Hadapi Borneo FC yang On Fire
-
FAM Kena Batunya Gegara 7 Pemain Ilegal, Pemain Jerman: Terbongkar!
-
Skandal Naturalisasi Malaysia, Orang Dekat Erick Thohir Kasih Sindiran Menohok
-
FIFA Jatukan Sanksi Berat kepada Malaysia, Menpora Geram: Saya Sedih dan Marah