Bola / Bola Dunia
Jum'at, 19 September 2025 | 14:15 WIB
Ekspresi pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone pada laga Champions League kontra Porto di Stadion do Dragao, Porto, Portugal, Rabu (2/11/2022) dini hari WIB. [MIGUEL RIOPA / AFP]

Kemenangan itu juga menunjukkan pola aneh Liverpool musim ini, yang sering kali baru bisa memastikan hasil di menit-menit akhir.

Situasi serupa sebelumnya sudah terjadi saat Liverpool melawan Bournemouth, Newcastle, hingga Burnley, di mana gol telat menjadi penentu hasil akhir.

Pertahanan Rapuh Jadi Masalah Liverpool

Meski meraih kemenangan, lini belakang Liverpool masih menjadi sorotan besar.

Pertahanan mereka dianggap terlalu mudah ditembus, membuat tim harus berjuang keras hingga menit akhir pertandingan.

Kondisi itu membuat para pendukung sering cemas karena tim berada di ujung tanduk sebelum akhirnya bisa memastikan kemenangan.

Bagi Arne Slot, masalah di lini pertahanan ini harus segera diselesaikan jika ingin menjaga konsistensi di Liga Champions maupun Liga Inggris.

Hasil positif melawan Atletico memang memberi semangat, namun kelemahan di sektor belakang bisa menjadi masalah jangka panjang.

Emosi, Drama, dan Tekanan di Liga Champions

Baca Juga: Pep Guardiola Yakin Haaland Bisa Kangkangi Rekor 140 Gol Ronaldo Tapi...

Insiden Simeone di Anfield memperlihatkan bahwa Liga Champions bukan hanya soal strategi dan kualitas permainan, tetapi juga tentang emosi serta mental menghadapi tekanan.

Atmosfer di stadion besar Eropa sering kali membawa dampak besar pada para pemain maupun pelatih.

Kasus Simeone ini bisa menjadi refleksi bagi klub-klub untuk lebih serius melindungi semua pihak dari perilaku suporter yang melewati batas.

Liverpool kini masih menikmati tren kemenangan, sementara Atletico harus menerima kenyataan pahit meski tampil penuh perlawanan.

Drama di Anfield ini memastikan Liga Champions tetap menjadi kompetisi dengan cerita yang tidak pernah membosankan.

Kontributor: M.Faqih

Load More