- Erick Thohir tetap pimpin PSSI hingga 2027.
- FIFA nyatakan tidak ada benturan kepentingan.
- Fokus Kemenpora pada cabang olahraga unggulan.
Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, dipastikan masih menjabat sebagai Ketua Umum PSSI setelah menerima surat resmi dari FIFA pada Senin.
Erick menegaskan rangkap jabatan sebagai Menpora dan Ketua Umum PSSI tidak menyalahi aturan FIFA.
"Tadi pagi saya dapat surat FIFA, yang menyatakan secara statuta dengan track record saya yang sudah ada selama ini di sepak bola itu tidak ada benturan kepentingan. Jadi saya clean and clear, nah tentu sebagai Menpora saya jaga keseimbangan itu," ujar Erick dalam keterangan tertulis.
Erick dilantik sebagai Menpora oleh Presiden Prabowo Subianto pada 17 September, menggantikan Dito Ariotedjo yang menjabat sejak April 2023.
Keseimbangan Jabatan dan Kepentingan
Erick menepis kekhawatiran bahwa sepak bola akan menjadi prioritas Kemenpora karena posisinya di PSSI.
"Tidak mungkin saya sebagai Menpora, anak emasnya sepak bola, enggak. Anak emas saya nanti itu cabang olahraga unggulan yang 13 atau 14 cabor itu. Dan tentu olahraga yang lain, kita tata ulang," lanjut Erick.
Erick menekankan pengelolaan olahraga akan merata, tidak memihak satu cabang tertentu.
Ia menyatakan komitmennya untuk menjaga keseimbangan antara tugas pemerintah dan tanggung jawab di PSSI.
Baca Juga: Menpora Erick Thohir: Jabatan Ketua Umum PSSI Tergantung FIFA!
"Saya mengucapkan terima kasih kepada FIFA, atas kepercayaannya, dan Bapak Presiden juga, ketika pelantikan, juga bicara kepada saya secara langsung saya percaya Bapak Erick bisa menjalankan semua dengan baik. Saat itu, saya tidak mau bicara sebelum ada black and white," pungkasnya.
Regulasi FIFA dan Jabatan Rangkap
Surat dari FIFA menjadi dasar legal bagi Erick untuk tetap memimpin PSSI hingga 2027.
Secara aturan, FIFA memang tidak melarang seorang menteri olahraga merangkap jabatan sebagai ketua federasi sepak bola di negaranya.
Yang dilarang oleh FIFA adalah adanya intervensi pemerintah terhadap federasi sepak bola agar tetap independen dan bebas dari campur tangan politik.
Dengan demikian, rangkap jabatan Erick tidak melanggar regulasi internasional dan tetap sah secara hukum.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Kieran McKenna: Elkan Baggott Tidak Lagi Muda
-
Patrick Kluivert Natal Tahun Lalu Wawancara Jadi Pelatih Timnas, Kini Sibuk Gendong Cucu
-
PSSI Beri John Herdman Keistimeewaan yang Tak Dimiliki Pelatih Timnas Indonesia Sebelumnya
-
Barcelona Krisis Lini Belakang, Hansi Flick Bidik Dua Bek Uzur Argentina
-
Belajar dari Kesalahan, Figo Dennis Ambil Hikmah dari Kartu Merah
-
Bukan Persija atau Persib, Miliano Jonathans Disarankan ke Klub Ini untuk Selamatkan Karier
-
Prediksi MU vs Newcastle Boxing Day: Akankah Rekor Buruk Setan Merah di Old Trafford Berlanjut?
-
Manchester United vs Newcastle, Siapa Pengganti Bruno Fernandes?
-
Dihajar Semen Padang, Fabio Calonego dan Emaxwell Souza Janji Ngamuk Lawan Bhayangkara FC di GBK
-
Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Tembus Jajaran 5 Bek Tengah Termahal Asia