Suara.com - Pekan lalu, Jumat (26/7), Once Upon a Time In Hollywood secara serempak ditayangkan di bioskop-bioskop seantero Amerika Serikat.
Film drama komedi berdurasi sekitar 161 menit ini merupakan karya ke-9 besutan sutradara kawakan, Quentin Tarantino.
Di dunia perfilman, nama Tarantino merupakan sinonim jaminan mutu. Karya-karya terbaiknya dari Reservoir Dogs, Pulp Fiction, Kill Bill, Inglourious Basterds hingga Django Unchained, jika menyebut beberapa, selalu memancing perhatian kritikus maupun penikmat film paling kaliber sekalipun.
Menikmati deretan karya Tarantino, kita 'mau tak mau' akan selalu diajak mendedah film pada level yang berbeda. Entah itu dari rasa heran bagaimana ia begitu cermat menghidupkan setiap tokoh dalam filmya, pembabakan cerita Tarantino yang selalu mengejutkan, adegan brutal yang tak henti membuat kita ngilu sekaligus penasaran hingga bagaimana Tarantino mengadaptasi referensi sinema klasik dalam setiap filmnya.
Lebih dari itu, para penggemar karya sutradara bernama asli Quentin Jerome Tarantino ini paham betul, salah satu gaya film Tarantino nan khas, tak pernah lepas dari bagaimana sang sutradara kawakan menyisipkan lagu-lagu dan musik nan rancak dan tepat guna.
Ya, Tarantino tahu betul bagaimana menghidupkan setiap adegan selaras dengan selera musiknya yang ciamik.
Beraneka lagu lintas genre yang ia pilih dari arsip piringan hitam miliknya hingga gubahan skoring film orisinil yang dikurasi Tarantino selalu berhasil menghidupkan latar dan setiap lakon yang ia bangun dalam film.
Tak heran, gerai musik digital, Spotify baru-baru ini secara khusus meminta Tarantino menyusun playlist musik dan lagu terfavorit sang sutradara sepanjang 32 tahun karirnya di industri perfilman.
Beberapa lagu ikonik macam 'Bang-bang' Nancy Sinatra yang menjadi lagu pamungkas Kill Bill Vol. 1 turut serta menjadi nomor pembuka playlist ini.
Sementara yang lain, agaknya dapat membuat penggemar paling fanatik Tarantino sekalipun terheran-heran, jika tidak semakin kagum dengan betapa luasnya referensi musik sutradara berusia 56 tahun tersebut.
Sudah siap mendengarkan playlist lagu terbaik pilihan Quentin Tarantino?
Berita Terkait
-
Dunia Nyata vs Akting: Jerome Kurnia dan Nadya Arina Sulit Bangun Chemistry di Film
-
Penerbangan Terakhir: Drama Perselingkuhan Pilot Muda dengan Pramugari
-
The Amazing Spider-Man Malam Ini di Trans TV: Sang Pahlawan yang Lebih Gelap dan Emosional
-
Bukan Hantu Biasa, Wulan Guritno Bawa Horor Naratif ke Malam 3 Yasinan
-
Padepopan: Festival Baru yang Menghidupkan Kembali Ruang Budaya Depok
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dunia Nyata vs Akting: Jerome Kurnia dan Nadya Arina Sulit Bangun Chemistry di Film
-
Junior Roberts dan Shanice Margaretha Resmi Gabung, Plot Cinta Sedalam Rindu Semakin Rumit
-
Hamish Daud 'Dijebak' Ikut Casting Film Malam 3 Yasinan
-
Penerbangan Terakhir: Drama Perselingkuhan Pilot Muda dengan Pramugari
-
Selamat Tinggal MTV: Mengenang VJ Ikonik Era Kejayaan
-
4 Alasan McKenna Grace-Mason Thames Paling Pas Jadi Rapunzel-Flynn Rider
-
Sinopsis Undercover Miss Hong, Drakor Komedi Baru Park Shin Hye dan Ko Kyung Pyo
-
Review The Carpenter's Son Versi Non-Kristen: Eksperimen Menarik tapi Hasil Setengah Matang
-
Bukan Hantu Biasa, Wulan Guritno Bawa Horor Naratif ke Malam 3 Yasinan
-
The Amazing Spider-Man Malam Ini di Trans TV: Sang Pahlawan yang Lebih Gelap dan Emosional