5 Fakta Menarik Miss Myanmar: Koper Hilang hingga Bawa Pesan soal Kudeta

Suara.com - Perjuangan Ma Thuzar Wint Lwin, kontestan Miss Universe asal Myanmar benar-benar berat. Thuzar berangkat dari negaranya yang sedang karut marut demi mimpinya menjadi Miss Universe.

Alih-alih fokus berlatih, ia malah disibukkan dengan urusan koper yang hilang. Berikut lima fakta menarik Miss Myanmar, Ma Thuzar Wint Lwin di ajang Miss Universe 2020.

Koper hilang sebelum karantina

Semua peserta Miss Universe 2020 harus mengikuti karantina sebelum tampil di acara puncak. Karantina dilakukan di Florida, Amerika Serikat. 

Namun, Thuzar justru mengalami kejadian tak menyenangkan. Salah satu kopernya hilang di maskapai penerbangan. Padahal, koper itu berisi baju-baju yang akan ia pakai untuk berbagai penampilan di Miss Universe.

Terpaksa meminjam baju kontestan lain

Setelah menunggu hingga seminggu lamanya, kopernya tak kunjung tiba. Terpaksa, Thuzar bertahan dengan kostum seadanya. Beberapa kontestan pun bersolidaritas meminjaminya baju.

Dibantu warga AS menyewa kostum nasional

Dalam koper yang hilang itu, terdapat kostum yang mestinya dipakai untuk peragaan kostum nasional. Kontestan Miss Universe asal Myanmar ini pun dibantu oleh orang Myanmar yang ada di AS untuk mendapatkan kostum yang sesuai. Akhirnya, Thuzar memakai kostum ala etnis Chin, salah satu etnis yang ada di Myanmar.

Baca Juga: 4 Kostum Unik Miss Universe 2020 yang Curi Perhatian, Ini Makna Dibaliknya

Tulang punggung keluarga

Thuzar telah menjadi model sejak lulus sekolah menengah. Sejak saat itu, Thuzar membantu perekonomian keluarganya. Apalagi, sang ayah saat itu sudah pensiun.

Turut dalam perjuangan melawan kudeta militer

Saat memeragakan kostum nasional, Thuzar membawa kertas bertuliskan "Pray for Myanmar". Hal ini menunjukkan perjuangannya terhadap demokrasi di Myanmar.

Seperti diketahui, militer Myanmar mengkudeta pemimpin resmi Aung San Suu Kyi awal tahun 2021 ini. Kondisi di Myanmar hingga kini masih mencekam.

Thuzar sudah mengikuti berbagai aksi dan demonstrasi untuk menuntut pemerintah militer mengembalikan kekuasaan ke Aung San Suu Kyi. Atas tindakannya ini, Thuzar tidak boleh kembali lagi ke Myanmar setelah mengikuti Miss Universe.