Suara.com - Tutur kata Daniel Mananta ketika membahas sekolah internasional di Indonesia yang diduga dukung LGBT menjadi sorotan. Sebab, Daniel Mananta dinilai menggunakan bahasa yang sangat halus dan tidak menyinggung.
Dilansir dari akun TikTok exyezetchannel pada Selasa (1/8/2023), Daniel Mananta ternyata pernah menyekolahkan anaknya di sebuah tempat yang diduga mendukung keberadaan dari LGBT dan prinsip gender yang dipahami oleh mereka. Saat itu, anaknya disebut masih berusia 10 tahun.
"Ini anak saya nih umur 10 tahun dia lagi mau masuk sekolah gitu. Nah, kemarin kita bawa ke sebuah sekolah di Indonesia, kawasan Jabodetabek. Mungkin karena ini sekolahnya sekolah yang sudah levelnya internasional, jadi mereka sangat terbuka sama yang namanya woke agenda," ujar Daniel Mananta.
Sekolah internasional yang dimaksudkan oleh Daniel itu memiliki agenda dengan konsep yang menarik namun berbeda dari biasanya. Meski tidak disampaikan dengan pilihan kata yang gamblang, Daniel Mananta menyinggung mengenai persoalan identitas seksual.
Konon, para siswa yang ada di sekolah tersebut jauh lebih mudah dalam mengekspresikan perasaannya mengenai jenis kelamin. Jika "merasa" dirinya seperti perempuan, maka siswa tersebut bisa "menjadi" perempuan meski secara biologis tidak.
"Identitas lo adalah adalah apa yang sedang lu rasakan, gitu. Kalau misalnya lu merasa sebagai seorang perempuan, ya berarti identitas lo adalah seorang perempuan," tambah Daniel.
Keberadaan agenda yang ada di sekolah itu juga ditunjukkan melalui kamar mandi. Sekolah tersebut tidak hanya menyediakan kamar mandi untuk jenis kelamin perempuan dan laki-laki saja, namun dipersilakan khusus untuk sebutan "gender netral".
Daniel Mananta yang syok akhirnya mencoba untuk berbicara dengan para guru. Ketika mendengar penjelasan dengan para guru di sana yang membebaskan anak-anak dalam mengenal identitas seksual sejak kecil, Daniel mengambil keputusan bulat. Ia memilih tidak lagi menyekolahkan anaknya di sana.
Sementara itu, dugaan atas keberadaan sekolah anak yang mendukung LGBT di Indonesia ini tentunya menuai banyak komentar. Ada yang mempertanyakan peran dari pemerintah, sedangkan yang lain dibuat salfok dengan gaya bahasa Daniel Mananta saat mengungkanya.
Baca Juga: Daniel Mananta Sudah Pernah Baca Al-Qur'an Sampai Setengah, Quraish Shihab: Gak Ada Masalah
"Semoga viral dan pemerintah segera bertindak," ujar netizen. "Kemendikbud kemana ya?" tanya yang lain. "Keren bahasa Daniel, sangat intelek," komentar seseorang. "Daniel kelihatan cerdasnya," tambah yang lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Onadio Leonardo Ajukan Rehabilitasi, Polisi Ungkap Kondisi Terkini
-
Urine Negatif, Beby Prisillia Kirim Pesan Haru untuk Onadio Leonardo yang Masih Ditahan
-
Dituding Selingkuh dengan Sabrina Alatas, Instagram Hamish Daud Digeruduk Fans Raisa
-
Onad Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba, Adipati Dolken Ngaku Kecewa Tapi Tak Kaget: Sudah Biasa
-
Happy Asmara Mendadak Curhat Pernah Diselingkuhi Sebelum Tunangan
-
Air Mata di Ujung Sajadah 2: Citra Kirana Dihadapkan pada Cinta dan Kehilangan Seorang Anak
-
Wajah Kempotnya Viral, Ashanty Jawab Tudingan Jalani Operasi Bariatrik
-
Ruben Onsu Tegur Fansnya dan Giorgio Antonio, Sarwendah Curhat Sudah Muak dan Merasa Diinjak-injak
-
Sidang Etik Anggota DPR Dimulai, Nafa Urbach Disebut Hedonis dan Tamak
-
Sembunyi di Rumah Saat Penjarahan, Ahmad Sahroni: Kalau Waktu Itu Saya Meninggal, Gak Apa-Apa