Orangtua Arie Kriting Ngakak saat Anaknya Dituding Pakai Guna-Guna untuk Dapatkan Indah Permatasari

Suara.com - Arie Kriting belum juga mendapat restu dari ibu Indah Permatasari, Nursyah. Alasan Arie tak diterima jadi menantu Nursyah adalah dugaan sang komika menggunakan dukun untuk mendapatkan Indah Permatasari.

Kondisi tersebut rupanya sempat membuat Indah Permatasari ingin menyerah di tengah-tengah hubungan mereka sebelum menikah. Arie Kriting masih mengingat jelas momen Indah ingin menghentikan hubungan mereka.

"Akhirnya dia capek dan telepon sama saya 'Bang, kayaknya kita enggak usah lanjut aja lah. Daripada sulit ini kayaknya'," ujar Arie Kriting di konten PWK YouTube HAS Creative yang tayang Kamis (7/9/2023).

Hati Arie Kriting tentu hancur mendengar pernyataan Indah Permatasari tersebut. Bintang film Jomblo ini pun langsung memberi tahu keputusan Indah itu kepada orangtuanya.

Orangtua Arie Kriting kala itu diceritakan sudah menyukai Indah Permatasari. Arie pun blak-blakan belum diterima oleh ibu Indah karena diduga menggunakan dukun untuk mengguna-guna Indah.

"Kayaknya saya tidak lanjut sama Indah. Sebenarnya saya itu tidak diterima. Soalnya saya dicurigai guna-guna Indah. Saya dicurigai main dukun gitu," ungkap Arie Kriting kepada orangtuanya.

Saat mengetahui Arie Kriting dituduh main dukun, orangtuanya malah tertawa terbahak-bahak. Orangtua Arie Kriting tak menyangka alasan itu digunakan ibu Indah Permatasari untuk menolaknya sebagai menantu.

"Saya lagi sedih sekali, saya punya bapak mama tiba-tiba mereka ketawa. 'Kok bisa di kehidupan kamu, kau dikerjain sama dukun ya?'" cerita Arie Kriting.

"Kamu tetap usaha, tetap ikhtiar saja. Kalau alasannya tidak berdasar kayak begitu, Insya Allah mudah-mudahan ada jalannya," tutur orangtua Arie Kriting.

Baca Juga: 11 Potret Meriah Ulang Tahun Anak Arie Kriting dan Indah Permatasari di Rumah Baru

Berkat dukungan orangtua, Arie Kriting menikahi Indah Permatasari pada Januari 2021 dan telah dianugerahi satu anak. Hubungan ortu Arie dan Indah pun dikenal sangat baik.

Kontributor : Neressa Prahastiwi