Kenapa Harus Nonton Class 1 Dulu Sebelum Weak Hero Class 2?

Suara.com - Bagi pecinta drama aksi sekolah dengan cerita emosional dan karakter yang kompleks, Weak Hero Class adalah salah satu tontonan wajib.

Drama Korea tentang bullying di sekolah ini tak hanya menyuguhkan plot yang seru, tapi juga akting memukau dari para pemainnya.

Namun, sebelum melompat ke Weak Hero Class 2, ada alasan kuat kenapa kamu harus menyaksikan Class 1 alias musim pertamanya terlebih dahulu.

Keduanya memang saling berkaitan erat, dan menonton dari awal akan memberikan pengalaman yang jauh lebih mendalam dan memuaskan.

1. Fondasi Karakter yang Kuat di Musim Pertama

Musim pertama memperkenalkan tiga karakter utama, Yeon Si Eun (Park Ji Hoon), Ahn Su Ho (Choi Hyun Wook), dan Oh Beom Seok (Hong Kyung).

Ketiganya memiliki latar belakang, motivasi, dan perkembangan karakter yang kompleks.

Si Eun, seorang siswa pintar yang tampak lemah, menunjukkan bahwa kecerdasan dan keberanian bisa menjadi senjata melawan kekerasan.

Su Ho dengan kekuatan fisik dan ketenangan, menjadi pendukung kuat dalam persahabatan mereka.

Baca Juga: Kembali Jadi Pengacara, Lee Jong Suk Blak-blakan Soal Perannya di Seochodong

Sementara Beom Seok, yang pada awalnya terlihat penakut, menyimpan konflik batin yang kelak memicu konflik besar.

Tanpa memahami dinamika hubungan dan konflik batin yang dibangun di musim pertama, kamu akan kesulitan memahami perubahan sikap, luka emosional, dan keputusan karakter di musim kedua.

Setiap reaksi Yeon Si Eun di Weak Hero Class 2 adalah cerminan dari peristiwa yang dia alami sebelumnya.

2. Kelanjutan Langsung Cerita

Weak Hero Class 2 bukanlah cerita terpisah, melainkan lanjutan langsung dari akhir musim pertama yang emosional dan penuh ketegangan.

Setelah konfrontasi brutal yang menyebabkan salah satu temannya terluka parah, Yeon Si Eun dikeluarkan dari sekolah dan memulai hidup baru di SMA Eunjang.

Perasaan bersalah, trauma, dan kerinduan akan masa lalu menjadi latar emosional kuat yang membentuk jalan cerita musim kedua.

Tanpa menonton musim pertama, banyak peristiwa di musim kedua akan terasa mengambang.

Kamu mungkin tidak akan memahami mengapa Si Eun begitu tertutup, atau mengapa dia begitu cepat terlibat kembali dalam konflik yang sebenarnya ingin dihindari.

3. Emosi yang Terbangun Bertahap

Musim pertama tak hanya membangun cerita dan karakter, tapi juga emosi penonton.

Khususnya, bagaimana drama arahan sutradara Yoo Soo Min ini mengakhiri kisah Si Eun, Su Ho dan Beom Seok.

Rasa frustasi, marah, haru, dan simpati terhadap karakter muncul perlahan seiring perkembangan cerita.

Saat menyaksikan Weak Class 2 setelah melalui Class 1, kamu membawa serta emosi dan keterikatan itu.

Hal ini akan membuat setiap momen di musim kedua terasa lebih intens dan bermakna.

4. Pemahaman Konteks dan Tokoh Baru

Weak Hero Class 2 memang memperkenalkan karakter baru seperti Park Hu Min alias Baku (Ryeo Un), Go Hyun Tak (Lee Min Jae), dan Seo Jun Tae (Choi Min Young).

Namun, interaksi mereka dengan Yeon Si Eun akan lebih mudah dipahami jika kita tahu siapa Si Eun sebelumnya, serta beban masa lalu yang dia bawa.

Perubahan lingkungan dari sekolah lama ke Eunjang juga menjadi simbol dari perjalanan batin Si Eun.

Bagian tersebut tentunya hanya bisa dimaknai sepenuhnya jika kita tahu dari mana mereka berasal.

5. Seperti Membaca Seri Buku

Menonton Weak Hero Class seperti membaca seri buku. Tidak mungkin memahami isi buku kedua tanpa membaca buku pertamanya.

Setiap detail, konflik, dan hubungan dalam Class 2 berakar dari fondasi yang dibangun di Class 1.

Oleh karena itu, menonton secara urut akan memberikan kepuasan cerita yang lebih menyeluruh.

Kesimpulannya, Weak Hero Class 1 bukan sekadar pengantar, tapi bagian penting dari narasi keseluruhan.

Menontonnya terlebih dahulu akan memperkaya pengalamanmu saat menyaksikan Class 2, baik dari segi cerita, karakter, maupun emosi.

Keduanya kini tersedia di Netflix dan siap untuk ditonton secara berurutan. Jadi, jangan loncat dan nikmati perjalanan Yeon Si Eun dkk dari awal.

Kontributor : Chusnul Chotimah