6 Fakta Jejak Karier Gustiwiw dari Konten Kreator ke Produser Musik, OST GJLS Jadi Karya Terakhir

Kabar duka datang dari Gusti Irwan Wibowo atau lebih dikenal dengan Gustiwiw. Pria yang dikenal multitalenta dan merupakan musisi, penyanyi, penyiar, serta komedian ini meninggal dunia.

Kabar itu terungkap lewat unggahan rekannya @anantarispo di X pada Minggu (15/6/2025). Gusti Irwan Wibowo sendiri diketahui merupakan penata musik untuk film GJLS Ibuku Ibu-ibu yang saat ini sedang tayang di bioskop.

Kepergian Gustiwiw ini terkesan sangat mendadak. Sebab, sampai kemarin musisi kelahiran 1999 ini masih aktif membagikan aktivitasnya di media sosial. Meninggalnya Gustiwiw pun menjadi duka mendalam bagi keluarga dan orang-orang yang menganak sosoknya.

Berikut ulasan jejak karier Gustiwiw yang memulai kariernya sebagai konten kreator hingga menjadi produser musik kenamaan.

1. Awal Karier Gustiwiw

Gusti Irwan Wibowo awalnya menjadi sorotan setelah salah satu videonya viral di media sosial. Video itu merupakan parodi yang berjudul Innalillahi Aaliyah dan diposting di TikTok. Tak disangka video itu fyp dan menjadi hits.

Bukan hanya karena konten videonya saja, tetapi karena kreativitas dan twist yang dihadirkan dinilai unik dan tak biasa. Video itu pula yang membuat Gustiwiw makin dikenal di kalangan anak muda dengan ide kreatifnya yang inspiratif.

2. Gaya dan Vibe Musiknya Relate

Di tengah perkembangan dunia digital yang serba cepat, Gustiwiw hadir sebagai sosok yang dianggap ‘mewakili’. Sebab ia mampu menghadirkan musik dengan gaya yang santai dengan humornya tapi juga sarat akan empati.

Contohnya saja lewat album Duh Gusti yang dirilisnya. Lewat album ini, Gustiwiw menghadirkan cerita sehari-hari yang relate dengan kehidupan.

Bahkan lewat gaya musiknya yang menggabungkan emosi mendalam dan humor justru berhasil menyentuh pendengar karena dibuat merasakan hal yang sama.

Baca Juga: Postingan Terakhir Gustiwiw di Medsos, Ngomongin Film GJLS

3. Sosok yang Inspiratif

Kisah dan jejak karier Gustiwiw adalah bukti nyata dari sosoknya yang inspiratif. Sebab, Gustiwiw memulai kariernya dari seorang konten kreator di media sosial yaitu TikTok. Tapi dengan passion, konsisten, dan semangat, serta disiplin Gustiwiw kini dikenal sebagai produser musik.

Kariernya nggak kaleng-kaleng sebab ia sudah bekerja sama dengan sejumlah musisi ternama mulai dari Nadin Amizah hingga Raisa. Gustiwiw bahkan sekarang juga dikenal sebagai penata musik untuk film hits.

4. Tak Gunakan Nama Besar Orang Tua

Satu fakta menarik dari Gustiwiw adalah bahwa ia merupakan anak dari musisi legendaris Indonesia, Timur Priyono pencipta lagu lawas Yang Penting Happy. Meski begitu, Gustiwiw meniti kariernya tanpa embel-embel nama besar sang ayah.

Dan ia membuktikan pencapaiannya lewat kemampuannya sendiri. Walau kemungkinan besar selera bermusik dan bakatnya di dunia musik bisa jadi diwarisi dari sang ayah.

5. Musisi yang Bekerja Sama dengan Gustiwiw

Selama berkiprah di dunia musik sudah banyak musisi yang menggandeng Gustiwiw dalam proyek musik mereka. Misalnya Jebung untuk album 20, Alsa Aqilah di album NA NA NA & I Wanna, Gia Sabila untuk lagu Halu Merindu

Ada pula Ardhito Pramono untuk lagu Arah, OST. Story of Dinda, Rasa-Rasanya, OST. Keluarga Cemara 2. Kemudian ada kerjasama pula dengan Nadin Amizah untuk album Selamat Ulang Tahun. Serta single It's Okay To Not Be Okay milik Raisa.

6. Karya Terakhir Gustiwiw

Sebelum meninggal dunia, Gustiwiw ikut serta dalam proses kreatif untuk film GJLS: Ibuku Ibu-ibu. Dalam film yang sedang tayang di bioskop itu, Gustiwiw mengambil peran sebagai penata musik.

Diculik Cinta, Original Soundtrack (OST) untuk film GJLS menjadi karya terakhir Gustiwi yang dirilis sebelum meninggal dunia. Bahkan, beberapa jam sebelum meninggal dunia, Gustwiw pun sempat mengunggah ulang postingan netizen yang memuji soal musik buatannya untuk film GJLS.

Itulah jejak karier Gustiwiw yang penuh inspirasi dan relate dengan kehidupan. Kini semua karyanya akan menjadi kenangan indah di hati penggemar. Selamat jalan Gustiwiw, semoga tenang di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Kontributor : Safitri Yulikhah