Suara.com - Novel 'Ayah, Ini Arahnya ke Mana, Ya?' karya Khoirul Trian bakal diangkat ke layar lebar alias film. Pencapaian ini bukan tanpa alasan, mengingat novel tersebut menjadi best seller di Indonesia dan Malaysia.
Khoirul Trian tidak menyangka, novel yang pertama kali terbit pada Oktober 2024 ini banjir peminat. Bahkan hanya butuh dua bulan saja, novel tersebut menjadi best seller.
Selain Indonesia, dua kota di Malaysia yakni Selangor dan Kuala Lumpur pun ikut menyumbang menjadi pembeli terbanyak.
"Akhir tahun 2024, aku kaget banget sudah menjadi best seller. Puncaknya, ada beberapa PH yang masuk dan aku harus memilih salah satu diantaranya," kata Khoirul Trian di JCC, Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu, 22 Juni 2025.
Sejauh ini, Khoirul Trian mengatakan proses novelnya menjadi film dalam pengembangan cerita. Ada kemungkinan, plot dalam film hanya mengambil 50 persen dari cerita di novel.
Meski begitu, Khoirul Trian tidak mempermasalahkannya. Ia mengatakan, hal terpenting dari karya 'Ayah, Ini Arahnya ke Mana, Ya?' adalah, pesan yang tersampaikan kepada masyarakat.
"Aku nggak masalah banget, yang penting pesannya sampai. Karena intinya adalah memaafkan, pesan keluarga, dan hilang arah," ujar Khoirul Trian.
Malah yang menjadi kekhawatiran Khoirul Trian adalah, bisakah penonton menemukan makna dari karya yang sudah diangkat dalam film tersebut.
Sebagai gambaran, 'Ayah, Ini Arahnya ke Mana, Ya?' merupakan novel pendek. Tidak ada pemeran utama, namun mengisahkan tentang seseorang yang kehilangan figur ayah.
Baca Juga: Cinta Nggak Harus Sedarah, 'Film Panggil Aku Ayah' Bikin Haru dan Mewek?
Ide buku ini berdasarkan pengalaman pribadi Khoirul Trian. Di mana ia benar-benar kehilangan figur seorang ayah dalam hidup.
"Aku lahir dari keluarga yang utuh, tapi bukan berarti tidak ada luka," ucapnya.
Trian mendapat figur ayah tersebut hingga dirinya duduk di bangku SMP.
"Kesalahan terbesarku kemudian, membiarkan dia pergi," bebernya.
Sampai di usia 24 tahun, Trian kembali bertemu dengan ayahnya. Di situ ia sadar melewatkan banyak momen yang mana teman-temannya melalui kenangan itu dengan baik.
"Aku melewatkan momen tidak dijemput ayah, pulang sendiri, kehujanan, wisuda juga sendirian. Aku merasakan banget nggak enaknya kayak gimana," kata Trian.
Berita Terkait
-
Deretan Film Seru Tayang di Bioskop Pekan Depan, Ada F1: The Movie yang Dibintangi Brad Pitt
-
10 Film Terbaik Wajib Tonton Sebelum Kamu Mati: Nomor 1 dan 6 Nggak Bosan Meski Ditonton Berulang
-
Kisah yang Membekas di Film Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia
-
3 Film Korea Beragam Genre Tayang Bulan Juli, Wajib Masuk Watchlist Kamu!
-
4 Fakta Film A Business Proposal, Pernah Diboikot Hingga Kini Trending Nomor 1 di Netflix
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
Terkini
-
Kutukan Bahu Laweyan di Film 'Perempuan Pembawa Sial' Ternyata Pengalaman Pribadi Didik Nini Thowok
-
Keinginan Terakhir Mpok Alpa untuk Anak-Anak yang Tak Sempat Terlaksana
-
Kontras Hidup Tasya Farasya, Hotel Rp 75 Juta per Malam dan Tuntut Nafkah Rp100 Perak
-
Ibu Ahmad Assegaf Diduga Sering Bandingkan Tasya Farasya dengan Wanita Lain
-
Diragukan Bakal Nikahi Justin Hubner, Jennifer Coppen Skakmat Netizen Julid
-
Fedi Nuril Kritik Pedas Pidato Prabowo di PBB: Saya Sangat Kecewa
-
Kakak Ketemu Mpok Alpa di Mimpi, Minta Hal Tak Disangka
-
Pandji Pragiwaksono Bagikan Suara Kritis Diaspora dan Mahasiswa di New York
-
Kisah Haru Wanda Hamidah di Pelabuhan Sisilia: Berbagi Sedih dan Bahagia Demi Palestina
-
Ikut Soroti Kasus Siswa Keracunan MBG, Tretan Muslim: Makan Beracun Gratis