2. Direncanakan selama 2 Dekade
Paul Thomas Anderson selama ini dikenal akan karya-karyanya yang kerap dinominasikan untuk meraih Piala Oscar.
Sebut saja film There Will Be Blood (2007) yang memenangkan dua penghargaan dari delapan nominasi dan Phantom Thread (2017) dengan satu Piala Oscar dari enam nominasi.
Rencana membuat film One Battle After Another rupanya sudah ada di benak Paul Thomas Anderson sejak dua puluh tahun terakhir.
Awalnya Paul Thomas Anderson ingin mengadaptasi novel "Vineland" Thomas Pynchon, lalu dikembangkan hingga akhirnya mendapat 'lampu hijau' dari Warner Bros pada 2023.
Usaha Paul Thomas Anderson selama dua dekade menghasilkan film dengan latar yang seperti asli.
Padahal latar film One Battle After Another ialah Amerika versi distopia yang mana militer memegang kendali.
Kendati begitu, Paul meyakini kisah yang disajikannya dalam film One Battle After Another bisa terjadi di mana pun dan kapan pun, baik masa lalu maupun masa mendatang.
3. Durasi Panjang dan Budget Fantastis
Buat kamu yang mau nonton One Battle After Another, disarankan pergi ke toilet sebelum film dimulai.
Pasalnya film One Battle After Another akan disajikan dalam waktu 162 menit alias hampir tiga jam!
Baca Juga: One Battle After Another, Film Aksi Politik Leonardo DiCaprio Dijuluki Mahakarya Sinematik 2025
Dengan budget US$130–175 juta atau sekitar Rp2-3 triliun, One Battle After Another dijamin tidak akan mengecewakan dari segi set, sinematografi, maupun efek visualnya.
Selain Leonardo DiCaprio, One Battle After Another juga dibintangi Teyana Taylor, Regina Hall, Sean Penn, Benicio del Toro, Chase Infiniti, Alana Haim, hingga Wood Harris.
Tak salah apabila sambutan hangat diberikan penonton yang menyaksikan One Battle After Another duluan di Los Angeles.
Dari 104 ulasan di Rotten Tomatoes, One Battle After Another untuk sementara ini mencetak skor hampir sempurna yaitu 97 persen.
Itu dia berbagai fakta menarik film One Battle After Another yang mulai tayang hari ini di bioskop-bioskop Tanah Air. Jangan sampai kelewatan ya!
Kontributor : Neressa Prahastiwi
Berita Terkait
-
The Revenant, Kisah Balas Dendam Brutal yang Mengantar DiCaprio Raih Oscar, Malam Ini di Trans TV
-
Review Film One Battle After Another: Sebuah Cerminan Masyarakat Modern!
-
5 Rekomendasi Film Mirip One Battle After Another, Sajikan Ketegangan Intens yang Seru!
-
Review Film One Battle After Another: Pusaran Dendam yang Nggak Pernah Padam
-
4 Rekomendasi Film Kolaborasi Memukau Leonardo DiCaprio dan Robert De Niro
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Hari Pahlawan, 12 Aktor Pernah Berperan Jadi Pahlawan Nasional
-
Dilema Deddy Corbuzier, Pilih Ummy Quary atau Riyuka Bunga?
-
Sahabat Pasang Badan, Sebut Irish Bella dan Suami Dihantam Fitnah Kejam Era AI
-
Duta Sheila On 7 Ajak Keluarga Nostalgia Nonton Oasis, Bandingkan Foto Dulu dan Kini
-
Sentil Sisi Egois Manusia, Padi Reborn Gandeng Orkestra Budapest di Single Terbaru 'Ego'
-
Status Pengantin Baru, Amanda Manopo dan Kenny Austin Malah Tunda Bulan Madu
-
Inul Daratista Sindir Gaya Hidup Flexing, Pilih Fokus Buka Lapangan Kerja untuk Orang Lain
-
Amanda Manopo Sebut Kenny Austin Kaget Punya Istri Kayak Dirinya: Dia yang Adaptasi, Bukan Saya
-
Bukan Sekadar Pensi, Gonzaga Festival 2025 Jadi Panggung Berkelas untuk Cetak Bintang Masa Depan
-
Abimana Aryasatya Kritik Industri Sinema: Keserakahan Membunuh Film Indonesia