- Trans TV akan menayangkan film Final Destination 4 atau The Final Destination, Rabu (5/11/2025) malam pukul 21.00 WIB.
- Film yang dirilis pada 2009 ini dibintangi Bobby Campo, Shantel VanSanten, Nick Zano dan lainnya.
- Final Destination 4 memaksimalkan penggunaan 3D.
Suara.com - Trans TV Rabu (5/11/2025) malam ini pukul 21.00 WIB akan menayangkan film Final Destination 4 atau The Final Destination, yang dirilis pada 2009.
Sebelum Anda menonton filmnya, kami sajikan sinopsis dari film horor supernatural Amerika ini.
Final Destination atau yang juga dikenal sebagai The Final Destination mencoba menghidupkan kembali ketegangan khas seri ini, dengan gimmick 3D yang sedang populer saat itu.
Serta menampilkan jajaran pemeran baru termasuk Bobby Campo, Shantel VanSanten, dan Nick Zano.
Namun, apakah upaya ini berhasil memberikan kesegaran yang dibutuhkan atau justru terjebak dalam formula yang usang?
Film ini dibuka dengan premis yang familiar: Nick O'Bannon (Bobby Campo) mengalami premonisi mengerikan tentang kecelakaan fatal di arena balap mobil.
Dia berhasil menyelamatkan dirinya dan beberapa temannya, Lori Milligan (Shantel VanSanten), Janet Cunningham (Haley Webb), dan Hunt Wynorski (Nick Zano), dari maut.
Namun, seperti yang sudah-sudah, kematian tidak bisa ditipu begitu saja.
Satu per satu, para penyintas mulai menemui ajal mereka dengan cara-cara yang semakin brutal dan kreatif, sesuai dengan "daftar" kematian yang tak terhindarkan.
Baca Juga: Toho Resmi Umumkan Sekuel Godzilla Minus One, Berjudul Godzilla Minus Zero
Salah satu daya tarik utama Final Destination 4 adalah penggunaan teknologi 3D.
Kala itu, film-film horor sering memanfaatkan 3D untuk efek jump scare yang lebih imersif, dan Final Destination 4 tidak terkecuali.
Adegan-adegan kematian dirancang untuk "melompat" keluar layar, memberikan pengalaman yang lebih visceral bagi penonton.
Namun, beberapa kritikus berpendapat bahwa fokus pada 3D ini justru mengorbankan pengembangan karakter dan plot yang lebih substansial.
Bobby Campo, Shantel VanSanten, dan Nick Zano berusaha memberikan yang terbaik dalam peran mereka sebagai para penyintas yang putus asa.
Namun, dengan naskah yang lebih mengutamakan adegan kematian daripada pengembangan emosional, karakter-karakter ini seringkali terasa sebagai pion dalam permainan kematian, bukan individu yang dapat dihubungkan oleh penonton.
Berita Terkait
-
Toho Resmi Umumkan Sekuel Godzilla Minus One, Berjudul Godzilla Minus Zero
-
Sinopsis Film King, Kolaborasi Perdana Shah Rukh Khan dan Putrinya di Layar Lebar
-
Malam Ini di Trans TV: Nostalgia Aksi Bareng Clint Eastwood dan Charlie Sheen di The Rookie
-
Ghost Rider: Spirit Of Vengeance: Misi Rahasia Nicolas Cage di Eropa Timur, Malam Ini di Trans TV
-
Sinopsis Rosario, Ketika Cinta Nenek Jadi Kutukan Mengerikan Bagi Cucu Kesayangan
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Avatar: Fire and Ash Menggila di Bioskop Indonesia, The Conjuring Tinggal Tunggu Waktu Tergeser
-
Aura Kasih Ikut Terseret Isu Ridwan Kamil, Lisa Mariana Diduga Sindir Lewat Lagu
-
Perjalanan Tasya dan Valen ke Grand Final D'Academy 7, Adu Kualitas Tanpa Celah
-
Deretan Momen Ridwan Kamil Sebut Aura Kasih saat Berpantun, Tercatat Sejak 2021
-
Kaleidoskop 2025: 7 Artis Terseret Rumor Jadi Simpanan Pejabat
-
Kenang Barbie Shu, Jerry Yan Bawa Kalung Meteor Garden saat Konser Reuni F4
-
Siap Duet Bareng JKT48, Rhoma Irama Rela Ngulik Sebulan Demi Imbangi Gen Z
-
Promo Buy 1 Get 1 Tiket Nonton Janur Ireng Lewat TIX ID, Simak Ketentuannya
-
Bukan Zina, Insanul Fahmi Akhirnya Ngaku Sudah Nikahi Inara Rusli dan Jawab Isu Hamil Duluan
-
Jenis Kelamin Bayi yang Dikandung Alyssa Daguise: Tebakan Al Ghazali Salah