Entertainment / Film
Minggu, 09 November 2025 | 18:00 WIB
Sutradara Indonesia, Joko Anwar (Instagram/@jokoanwar)
Baca 10 detik
  • Tema "fatherless" jadi ciri khas Joko Anwar – Ketiadaan figur ayah konsisten muncul di hampir semua filmnya.
  • Malin Kundang versi thriller – Sutradara melihat kisah klasik ini memiliki potensi horor psikologis, bukan sekadar drama
  • Filmografi terhubung dengan tema personal – Dari Pengabdi Setan hingga Siksa Kubur, karakter tumbuh tanpa figur ayah, memperkaya lapisan cerita filmnya.

Suara.com - Sutradara kenamaan Indonesia, Joko Anwar, membuat sebuah pengakuan mengejutkan terkait karya-karya fenomenalnya.

Dalam sebuah perbincangan santai di podcast Di Atas 12, ia mengungkap adanya benang merah yang secara konsisten ia sematkan di semua film yang pernah digarapnya.

Tema tersembunyi yang menjadi fondasi cerita dalam semesta sinematiknya itu adalah "fatherless" atau ketiadaan sosok ayah.

Hal ini terungkap saat ia membahas rencana proyek film terbarunya yang akan mengangkat cerita rakyat legendaris, Malin Kundang.

Berbeda dari interpretasi yang selama ini dikenal sebagai cerita drama, sutradara berusia 49 tahun itu melihat potensi Malin Kundang sebagai sebuah film thriller yang mencekam.

"Kalau gue mendengar cerita Malin Kundang, itu nggak drama, tapi sesuatu yang membuat gue bergidik gitu," ungkap Joko Anwar.

Ia berpendapat bahwa narasi seorang anak yang dikutuk menjadi batu oleh ibunya memiliki elemen horor psikologis yang kuat.

"Anak dikutuk jadi batu, can you imagine? Buat gue, itu salah satu cerita yang sangat cocok untuk jadi thriller," tambahnya.

Diskusi kemudian beralih ketika salah satu pembawa acara menyadari bahwa tema "fatherless" atau ketiadaan figur ayah juga sangat kental di film-film Joko Anwar sebelumnya, seperti "Pintu Terlarang" dan "Pengepungan di Bukit Duri".

Baca Juga: Review Film Pangku: Menyelami Dilema Ibu Tunggal di Pantura yang Terlalu Realistis

Tanpa ragu, sang sutradara pun mengonfirmasi dugaan tersebut dan menyebutnya sebagai tema utama dalam filmografinya.

"Fatherless itu adalah tema dari semua film gue, by the way," tegas Joko Anwar.

Ia lantas memberikan contoh lebih lanjut, mulai dari "Pengabdi Setan" 1 dan 2, "Perempuan Tanah Jahanam", hingga film terbarunya "Siksa Kubur", yang semuanya menampilkan karakter-karakter yang tumbuh tanpa kehadiran atau peran ayah yang semestinya.

Pengakuan ini seolah menjadi kunci untuk memahami lebih dalam lapisan cerita yang selama ini dibangun oleh salah satu sineas terbaik Indonesia tersebut, terlebih saat dikaitkan dengan fakta bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai "fatherless country" di dunia.

Load More