Entertainment / Film
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04 WIB
The Great Flood (Netflix)

Suara.com - The Great Flood merupakan film terbaru Korea yang menceritakan bencana alam luar biasa melanda Bumi. Cerita film itu fokus pada karakter yang diperankan Kim Da Mi dan Park Hae Soo.

Film ini mengisahkan mereka yang berpegang teguh pada secercah harapan terakhir bagi umat manusia, berjuang bertahan hidup di gedung apartemen yang terendam imbas Bumi dilanda banjir besar.

Film yang kini duduk di peringkat satu Top 10 Netflix Indonesia ini sedang jadi perbincangan, karena punya plot yang dianggap membingungkan.

Di luar ekspektasi, film ini ternyata bukan film bencana, seperti yang terlihat di judul, poster, dan bahkan trailer-nya.

Sebelum menyaksikan film ini, ada beberapa hal yang perlu kalian ketahui agar tidak kebingungan dalam memahami alur ceritanya. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini!

1. Banjir yang Terjadi di Pertengahan Film Bukan Banjir Sungguhan

The Great Flood

Film The Great Flood menyajikan dua macam peristiwa banjir dalam ceritanya.

Pertama adalah bencana yang benar terjadi dan membunuh banyak manusia.

Adegan banjir yang muncul di awal hingga pertengahan film The Great Flood ini benar terjadi.

Baca Juga: 15 Film Indonesia Terbaru Siap Tayang di Bioskop Januari 2026

Gu An Na di scene ini merupakan manusia asli bersama orang-orang lain yang turut terjebak di apartemen. Karena banjir ini, Gu An Na melihat banyak kematian. Ia juga mendengar momen terakhir ibunya lewat telepon sebelum banjir menerjang rumah orang tuanya.

Kedua, banjir sebagai setting simulasi dalam eksperimen untuk mengembangkan emosi pada manusia artifisial yang disebut sebagai ras manusia baru.

Setelah adegan di luar angkasa, Gu An Na ditunjukkan bangun dari tidurnya seolah apa yang dialaminya di awal film hanyalah mimpi. Namun, sebetulnya bukan itu yang terjadi.

Momen Gu An Na bangun dari mimpi dan seolah mengalami de javu sejak pertengahan film sebetulnya bagian dari simulasi eksperimen Mesin Emosi.

2. Bukan Time Loop, Melainkan Iterasi AI

The Great Flood

Sebagai informasi, film tersebut memiliki banyak adegan berulang. Di mana karakter ibu bernama Anna (Kim Da Mi) terus menerus mengulang waktu demi menemukan anaknya, Jain (Kwon Eun Seong).

Karena hal tersebut, ada banyak penonton yang mengira film tersebut mengambil konsep time loop.

Apalagi angka di kaos Anna selalu berubah menjadi lebih besar di setiap adegan berulang.

Di pertengahan film, diketahui bahwa bencana banjir yang terjadi merupakan eksperimen yang dilakukan untuk mengembangkan emosi Jain yang ternyata adalah anak AI.

Anna adalah sosok yang bertanggung jawab untuk mengembangkan emosi Jain.

Dengan melakukan tiga tes yang sama, yaitu menyelamatkan anak yang terjebak di lift, menolong ibu hamil, dan takut berpisah dari satu sama lain.

Diketahui pula bahwa ternyata Anna yang muncul setelah kecelakaan meteor bukanlah manusia, melainkan sebuah simulasi sistem.

Dia ada untuk melatih kecerdasan buatan (AI), yang dalam hal ini adalah Jain.

Setiap kali Anna mati atau gagal menyelesaikan misi, pikiran dan ingatannya akan di-reset. Itulah yang disebut dengan iterasi AI.

Iterasi merupakan istilah teknis dalam pemrograman untuk proses pengulangan sebuah sistem.

Dalam The Great Flood, itu dilakukan agar Jain si anak AI bisa belajar dari Anna yang memiliki emosi layaknya manusia biasa.

3. Film Tentang Hubungan Ibu-Anak

The Great Flood

Sebenarnya, film The Great Flood menyuguhkan kisah yang emosional antara ibu dan anak. Bagaimana perjuangan dan keterkaitan emosi Anna dengan Jain.

Film ini menjadi ruang untuk memahami relasi paling hangat dalam hidup manusia, yakni hubungan antara ibu dan anak.

Bahkan dari trailer dan sinopsisnya saja, film ini seperti memberikan arti bahwa di balik air yang terus meninggi, ada kasih ibu yang tidak akan pernah surut untuk terus melindungi buah hati.

Dari ekspresi karakter Anna sepanjang film, terlihat jelas bahwa tersimpan ketakutan jika dia tidak bisa melindungi anaknya dengan baik di tengah bencana.

Itulah mengapa segala cara dia lakukan asalkan bisa selamat bersama anaknya. Anaknya adalah sumber kekuatan untuk bertahan.

Kontributor : Anistya Yustika

Load More