Suara.com - Awal tahun baru umumnya disambut dengan sukacita dan semangat baru. Nuansa liburan, diskon besar-besaran, tempat rekreasi hingga hingar-bingar pesta kembang api selalu mewarnai perayaan awal tahun. Tak jarang pula doa dan harapan dipanjatkan agar tahun yang baru bisa lebih baik dari tahun-tahun yang telah berlalu.
Namun, hal tersebut sepertinya harus dikesampingkan terlebih dahulu oleh sejumlah warga DKI Jakarta dan sekitarnya. Disaat sebagian orang sibuk mencatat resolusi untuk satu tahun ke depan, atau bahkan masih menghabiskan waktu libur bersama keluarga, warga DKI Jakarta dan sekitarnya harus direpotkan dengan “tamu” tahunan mereka. “Tamu” itu bernama “Banjir.” Banjir, mungkin bagi sebagian warga DKI Jakarta dan sekitarnya merupakan hal yang biasa.
Banjir tahun ini dirasa berada di luar dari kebiasaan tersebut. Tingginya curah hujan yang mengguyur area DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa (31/12/2019), buruknya sistem drainase atau kemampuan daya resap, semakin berkurangnya ruang terbuka hijau (RTH) serta tingginya volume sampah yang menyumbat sejumlah aliran sungai membuat beberapa titik langganan banjir mengalami peningkatan volume air dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu titik yang mengalami peningkatan volume air pada tahun ini diantaranya adalah kawasan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Di kawasan tersebut ketinggian air mencapai 40 sentimeter hingga satu meter, penyebabnya saluran air yang tersumbat oleh sampah, curah hujan yang tinggi serta jebolnya tanggul di kawasan tersebut.
Ada juga di Kebon Pala, Jakarta Timur. Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak malam hingga pagi serta meluapnya aliran Sungai Ciliwung mengakibatkan ratusan rumah di pemukiman padat penduduk Kebon Pala, Jakarta Timur terendam banjir setinggi dada orang dewasa. Akibatnya, sejumlah aktivitas warga menjadi lumpuh total dan warga terpaksa harus megungsi ke tempat yang lebih aman.
Buruknya sistem drainase atau kemampuan daya resap air membuat banjir tidak mudah surut. Seperti di Jakarta Barat, sejumlah titik masih terendam banjir hingga Kamis (2/1) diantaranya kawasan Duri Kepa, Jalan Tanjung Duren Barat dan Jalan Daan Mogot. Ketinggian air yang mencapai 30 sentimeter hingga satu meter tersebut mengakibatkan sejumlah aktivitas warga serta akses jalan di kawasan tersebut menjadi lumpuh.
Banjir, selain melumpuhkan aktivitas warga dan akses jalan, juga melumpuhkan aktivitas perdagangan. Seperti di Pasar Cipulir, Jakarta Selatan. Banjir yang merendam hingga bagian dalam pasar membuat para pedagang terpaksa mengevakuasi barang dagangannya ke tempat yang lebih aman, akibatnya aktivitas perdagangan di Pasar Cipulir menjadi lumpuh total.
Bagi sebagian besar warga, banjir memang dianggap sebagai musibah. Namun bagi sebagian lainnya, banjir justru dimanfaatkan untuk mencari rezeki. Dengan menawarkan jasa ojek gerobak untuk membantu para pengguna jalan melewati jalan yang terendam banjir hingga membantu warga mengevakuasi barang-barang miliknya di dalam rumah yang terendam banjir mereka bisa mengantongi ratusan ribu rupiah dalam satu hari.
Selain para ojek gerobak yang menganggap banjir adalah suatu berkah, ada pula anak-anak di DKI Jakarta yang kawasan rumahnya terendam banjir. Bagi mereka, banjir merupakan wahana untuk berenang dan bermain air. Alhasil, banjir mereka anggap layaknya sarana gratis untuk bersenang-senang.
Setelah banjir mulai surut pun penderitaan warga terdampak banjir masih belum surut. Mereka masih harus berjibaku membersihkan endapan lumpur sisa banjir di sekitar tempat tinggal hingga di dalam rumah mereka yang mencapai ketebalan 10 sentimeter.
Ada satu hal penting yang harus segera dipulihkan, yaitu kondisi psikologis warga terdampak banjir khususnya anak-anak. Maka dari itu, perlu adanya pemulihan trauma atau trauma healing terhadap korban terdampak banjir. Salah satu contoh pemulihan trauma telah dilakukan oleh komunitas Aku Badut Indonesia (ABI).
Mereka menghibur warga khususnya anak-anak korban banjir di beberapa titik. Trauma healing atau pemulihan trauma diberikan para badut sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak korban banjir Jakarta. Dengan memberikan hiburan diharapkan anak-anak dapat melupakan kesedihan dan keresahan yang sedang mereka alami pasca bencana banjir.
Banjir tetaplah musibah yang merenggut harta benda warga yang terdampak. Salah satu titik banjir yang cukup parah berada di kawasan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. Ketinggian air yang mencapai lima meter disertai arus yang deras membuat warga harus mengungsi ke posko pengungsian Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jalan Pondok Gede Permai, Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat.
Foto dan Teks: [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Berita Terkait
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Kemenhut Mulai Verifikasi Kayu Gelondongan Bencana Sumatera
-
Kejaksaan Terseret OTT, Kajari Hulu Sungai Utara Diamankan KPK
-
Kabupaten Serang Banten Direndam Banjir
-
Prabowo Kembali Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Sumatera Barat
-
Ammar Zoni Jalani Sidang Lanjutan, Saksi Beberkan Temuan Narkotika di Sel Tahanan
-
Di Tengah Puing Bencana, Warga Aceh Barat Kibarkan Bendera Putih
-
Uji Materi UU Hak Cipta Dikabulkan Sebagian, MK Perkuat Hak Musisi
-
Darurat Sampah, Terpal Jadi Andalan Pemkot Tangsel
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
-
Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 50,3 Juta Penerima di Seluruh Indonesia