Suara.com - Sebuah penelitian baru-baru ini yang berjudul: "Efektivitas Yoga dalam Memodifikasi Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular dan Sindrom Metabolisme", menyebutkan bahwa yoga merupakan terapi yang baik dilakukan oleh penderita dengan gangguan kardiovaskular.
Dibandingkan dengan pasien yang tidak menjalani latihan ini sama sekali, pasien dengan terapi yoga menunjukkan peningkatan indeks massa tubuh yang signifikan. Perubahan yang terlihat jelas ditemukan pada berat badan, tekanan darah diastolik, total kolesterol, trigliserida, dan detak jantung.
"Ulasan ini membantu memperkuat alasan bahwa yoga merupakan terapi yang efektif bagi penderita gangguan kardiovaskular," kata peneliti seperti dilansir dalam jurnal European Journal of Preventive Cardiology.
Hasil penelitian ini, lanjut dia, mendukung penelitian sebelumnya tentang manfaat positif yoga untuk penyakit kardiovaskular dan sebagai pencegahan.
Penelitian ini juga menemukan bahwa merokok memberi dampak yang berlawanan ketika pasien penyakit kardiovaskular melakukan yoga. Sehingga perilaku merokok harus dihindari oleh pasien penyakit ini agar hasil yang didapatkan bisa maksimal. (Times of India)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara