Suara.com - Studi SEANUT pada 2013 menunjukkan hampir separuh balita yang lahir di Indonesia mengalami kekurangan vitamin D.
Direktur Developmental Physiology & Nutrition Danone Nutricia Early Life Nutrition Belanda Dr Martine Alles di Jakarta, Sabtu (21/3/2015) mengatakan, Indonesia termasuk negara yang menunjukkan prevalensi kekurangan vitamin D pada anak yang cukup tinggi.
"Studi SEANUT Indonesia 2013 menunjukkan prevalensi kekurangan vitamin D pada anak-anak Indonesia berumur 2-4,9 tahun adalah sebesar 42,8 persen di desa dan 34,9 persen di kota," katanya.
Martine mengatakan kasus internasional juga menunjukkan vitamin D sebagai salah satu zat gizi yang mempengaruhi kualitas pertumbuhan anak-anak. Ia mencontohkan pada abad 19 terjadi insiden penyakit riketsia (pertumbuhan tulang dalam bentuk abnormal) yang melanda Eropa dan Amerika Serikat, khususnya di daerah perkotaan, yang disebabkan oleh kurang terpaparnya anak-anak pada sinar matahari.
Pengobatan yang dilakukan kemudian adalah penggunaan minyak ikan pada abad 20 dan penetapan vitamin D sebagai fortifikasi mentega sejak 1961.
"Meningkatnya penyakit riketsia ternyata menyingkapkan manfaat lain vitamin D. Selain memperbaiki pertumbuhan tulang, vitamin D juga berpengaruh terhadap imunitas adaptif," imbuh Martine.
Ia mengatakan, asupan rendah vitamin D, kekurangan (deficiency) vitamin D, dan ketidakcukupan (insufficiency) vitamin D tidak hanya terjadi pada anak-anak di Eropa, tetapi juga di Asia.
Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia Institut Teknologi Bogor, Prof Hardinsyah, MS menambahkan, masalah gizi di Indonesia memang masih memprihatinkan, terlihat dari jumlah balita bertumbuh pendek (stunting) akibat kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi yang mencapai 37,2 persen atau 8,8 juta balita Indonesia pada 2013.
"Pemenuhan gizi seimbang terutama bagi calon ibu hamil, bumil, busui dan balita terus diperlukan. Terutama difokuskan pada zat gizi yang masih defisiensi seperti protein, asam lemak esensial, zat besi, kalsium, yodium, zink, vit A, vit D dan asam folat," ujarnya.
Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Peningkatan Kesehatan Ibu & Anak serta Perbaikan Status Gizi Masyarakat telah ditetapkan sebagai dua dari sepuluh isu strategis nasional dan arah pembangunan kesehatan dalam lima tahun ke depan.
Head of Corporate Affairs Sarihusada Arif Mujahidin mengatakan pihaknya sebagai perusahaan yang didirikan enam puluh tahun lalu dengan misi memperbaiki gizi anak bangsa terus berkomitmen untuk mendukung upaya perbaikan gizi yang dilakukan pemerintah melalui peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi ibu-anak.
"Kami berharap bisa menjadi bagian bagi perbaikan gizi untuk membangun generasi bangsa Indonesia yang semakin berkualitas," kata Arif. (Antara)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Lebih Intim, Chelsea Olivia dan Glenn Pose "Topless"?
Mendengar Suara Hati Anggota Brimob Pelaksana Hukuman Tembak Mati
Sebelum Dinosaurus, Ini Binatang Paling Ditakuti di Bumi
Di Usia 21 Tahun, Perempuan Ini Sudah Punya 11 Anak
Heboh, Foto Dokter Sedih karena Gagal Selamatkan Nyawa Pasien
Berita Terkait
-
Waspada, 5 Masalah Kesehatan Ini Bisa Muncul Akibat Kurang Berjemur
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
-
Ahli Gizi: Pahlawan Super yang Cuma Ditelfon Kalau Badan Sudah Ngeluh Keras
-
Rahasia ASI Berkualitas untuk Lawan Stunting: Fokus Ternyata Ada di Sini, Jauh Sebelum Hamil!
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan