Suara.com - Tekanan darah tinggi ibu hamil meningkatkan risiko stroke pada anak di kemudian hari. Hal ini dinyatakan dalam studi yang dari para peneliti di Swedia.
"Temuan kami menunjukkan bahwa gangguan hipertensi selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke dan penyakit jantung potensial pada keturunan mereka hingga usia 41 tahun," kata penulis studi Fen Yang, seorang mahasiswa doktoral di Karolinska Institute di Stockholm seperti yang dikutip dari Medicienenet.
Melansir dari Medicinente, penelitian ini melibatkan lebih dari 5,8 juta anak yang lahir di Swedia mulai tahun 1973 dan di Finlandia mulai tahun 1987. Kedua kelompok tersebut diikuti hingga tahun 2014.
Dari anak-anak tersebut, hampir 4 persen lahir dari ibu yang memiliki gangguan tekanan darah tinggi selama kehamilan. Selama 41 tahun masa tindak lanjut, 0,04 persen dari keturunan didiagnosis dengan penyakit jantung dan 0,09 persen dengan stroke.
Mereka yang ibunya memiliki gangguan tekanan darah tinggi selama kehamilan memiliki risiko penyakit jantung 29 persen lebih tinggi dan risiko stroke 33 persen lebih tinggi. Penelitian ini akan dipresentasikan pada konferensi online European Society of Cardiology.
"Jika temuan kami didukung oleh penelitian lebih lanjut, langkah-langkah dapat diambil untuk mencegah penyakit kardiovaskular pada keturunan dari ibu yang terkena gangguan kehamilan hipertensi, misalnya dengan berfokus pada kesehatan ibu dan skrining anak-anak untuk faktor risiko seperti tekanan darah tinggi di awal kehidupan," kata Yang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat