Suara.com - Vaksin Covid-19 tidak hanya diperuntukkan bagi orang yang belum pernah terinfeksi virus corona, tetapi juga para penyintas Covid-19. Pasien virus corona Covid-19 disarankan tetap suntik vaksin Covid-19 setelah 3 bulan sembuh.
Karena, suntik vaksin Covid-19 sangat penting untuk menawarkan banyak perlindungan bermanfaat, termasuk bagi orang yang pernah terkena virus tersebut.
Banyak ahli setuju bahwa orang yang pernah terinfeksi virus corona sekali hanya membutuhkan satu dosis vaksin Covid-19, berbeda dengan orang yang belum pernah terinfeksi virus corona Covid-19.
Meski begitu, ada juga bukti yang menunjukkan satu kali suntikan vaksin Covid-19 mungkin tidak menawarkan perlindungan yang maksimal terhadap varian virus corona. Selain itu, hal ini bisa meningkatkan risiko pasien mengalami infeksi ulang.
Tapi, ada pula vaksin Covid-19 yang memang hanya menawarkan satu dosis saja, yakni vaksin Johnson & Johnson. Satu dosis vaksin Covid-19 ini diklaim mampu memberikan perlindungan yang cukup baik.
Sebelum membahas mengenai suntikan vaksin Covid-19 bagi penyintas lebih jauh, Anda juga perlu memahami alasan penyintas virus corona tetap membutuhkan vaksin Covid-19.
Sebenarnya dilansir dari Times of India, penyintas virus corona akan memiliki kekebalan alami pasca infeksi dan memiliki antibodi defensive yang tetap pada puncaknya sementara waktu.
Kekebalan alami ini dipercaya tetap pada tingkat yang substansial hingga 90 hari dan lebih lama lagi pada kasus parah. Karena itulah, penyintas virus corona tidak bisa langsung suntik vaksin Covid-19 setelah sembuh.
Namun, tingkat kekebalan setiap penyintas virus corona ini berbeda-beda. Ada bukti yang menunjukkan bahwa satu dosis vaksin Covid-19 bisa semakin meningkatkan kekebalan yang sudah dimiliki sebelumnya.
Baca Juga: Ahli Khawatir Wabah Norovirus Meningkat, Lakukan 6 Tindakan Pencegahan Ini!
Respons kekebalan mereka dengan satu dosis suntikan vaksin Covid-19 bisa setara dengan kekebalan orang-orang yang menerima dua dosis vaksin Covid-19.
Ada juga penelitian yang lebih kuat membuktikan kalau sementara waktu ini suntikan kedua vaksin Covid-19 tidak terlalu dibutuhkan para penyintas. Penelitian ini telah mengamati bahwa orang yang pernah terinfeksi virus corona meningkatkan respons kekebalan yang lebih kuat walau hanya mendapat satu kali suntikan vaksin Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh