Suara.com - Tenun Gedog, beberapa dari Anda mungkin jarang mendengar kain tradisional satu ini.
Namanya yang unik, berasal dari bunyi berulang kali yang dihasilkan oleh alat tenun, ketika proses menenun sedang berlangsung, yakni "dog..dog..dog".
Adalah Tuban, salah satu wilayah yang terletak di Provinsi Jawa Timur inilah, yang menjadi pusat produksi kain-kain indah ini.
Tenun gedog terasa begitu istimewa, karena menurut Nurul, salah satu seorang pengrajin yang suara.com temui di pameran Craftina, proses pembuatan tenun gedog sangatlah panjang.
"Kami memprosesnya dari awal sekali. Yakni, dengan memanen pohon kapas terlebih dahulu. Setelah itu, lanjut memintal kapas menjadi benang, dicelupkan ke kanji agar kaku, lalu mulai proses tenun, baru dicelup warna. Untuk motif, dibuat melalui proses membatik" ujar Nurul menjelaskan.
Tekstur kain tenun gedog memang cukup kaku dan sedikit keras dibandingkan dengan tenun kebanyakan dari daerah lain.
"Karena aslinya tenun gedog itu di Tuban dipakai untuk menggendong kayu dari ladang, untuk taplak meja, dan kegiatan sehari-hari lain," tambahnya.
Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pasar, bentuk kerajinan gedog diinovasi sedemikian rupa. Mulai dari kain tenun gedog, kain tenun motif non-gedog, kain batik non-gedog, sampai kain seser.
Kain tenun gedog itu kain hasil proses tenun yang berhiaskan motif gedog. Sedangkan kain batik gedog terbuat dari bahan kain non-tenun yang berhiaskan motif gedog.
Sedangkan untuk motifnya, gedog memiliki beberapa motif khas, seperti burung lokcan, panji konang, panji serong, ganggeng, kembang randu, kembang waluh, cuken, melati selangsang, satriyan, kijing miring, likasan kothong hingga guntingan.
"Kain tenun gedog itu cirinya dapat terlihat pada bagian benang yang tidak sama besar, tipis ataupun tebalnya, karena kami memintalnya sendiri. Jadi ada yang tebal sekali, ada yang tipis. Semua dibuat manual dengan tangan. Waktu pengerjaannya bisa sampai satu bulan untuk satu kain," ungkapnya.
Warna-warna kain tenun gedog juga didominasi dengan warna-warna alam, seperti cokelat, biru, hijau hingga krem.
Hal ini diakui Nurul, karena kain tenun gedog juga memakai pewarna alami, seperti daun-daunan dan kayu. Untuk warna biru misalnya, pengrajin memakai daun indigo, daun mangga untuk warna hijau, dan warna coklat dari kayu secang.
Untuk selendang gedog berukuran 2meter, stand bernama "Tenun Gedog Zaenal" ini menjualnya dengan harga Rp400.000-500.000. Sedangkan kainnya, dijual dengan harga Rp.1,5-2juta.
"Kalau kain batik non-gedog, murah, hanya 150-300.000. Karena dia bahannya bukan gedog, hanya motifnya saja yang gedog. Tapi kalo kain dan motifnya asli gedog, itu yang mahal," tutup Nurul.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Sepatu dengan Desain Klasik dan Timeless, Nyaman Maksimal untuk Jalan Kaki
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun