Suara.com - Jumlah perempuan yang mengunjungi klinik kecantikan untuk melakukan prosedur suntik Botox di daerah payudara mengalami peningkatan. Ini disebabkan suntik Botox dipercaya dapat mengencangkan payudara dan meningkatkan volumenya.
Pembesaran payudara non-invasif dengan Botox disebut sebagai sarana yang aman dan cepat dalam prosedur operasi plastik. Sampai saat ini, Botox dipilih untuk menghilangkan keriput pada wajah dan leher. Namun, dewasa ini makin banyak perempuan yang memilih menyuntikkan langsung ke bagian payudara mereka.
Selama prosedur singkat tersebut, ahli bedah menyuntikkan Botox ke bagian otot dada yang membuat otot menjadi 'santai' sementara. Sebagian beban tersebut akan dipindahkan ke bahu. Efek dari prosedur ini biasanya berlangsung selama enam bulan.
Ahli bedah plastik Inggris dr. John De Souza mengatakan banyak perempuan yang memilih Botox untuk melakukan pembesaran dan mengencangkan payudara. Padahal, Botox tak bekerja pada jaringan lemak.
Melakukan pengencangan agar payudara terlihat terangkat dengan bantuan Botox, kata dia, tak bisa bekerja karena payudara perempuan terdiri dari lemak daripada otot. Meski begitu, ilmuwan belum mengetahui apa efek Botox jika tetap dilakukan untuk payudara.
dr. De Souza dari dr. Joney De Souza Aesthetic Clinic di London menekankan bahwa suntikan Botox tidak mampu meningkatkan volume payudara, tetapi prosedur ini masih bisa digunakan di daerah lain dari tubuh. Suntikan di daerah payudara sangat berguna pada perempuan yang memiliki masalah kerutan di daerah tersebut.
Hal itu lantaran setiap orang memiliki otot yang sangat tipis di daerah dagu hingga dada. Otot akan menegang ketika kita menaikkan dan menurunkan kepala, yang berakibat munculnya keriput di bagian leher. Jika Anda menerapkan Botox untuk mempengaruhi otot-otot ini, intensitas keriput dada akan berkurang secara signifikan.
Banyak ahli lain juga mengungkapkan skeptisisme tentang pembesaran payudara dengan Botox. Mereka menekankan bahwa payudara akan turun seiring dengan usia, sebagai konsekuensi dari perubahan yang berkaitan dengan usia kulit pada otot. Adapun Botox adalah relaksan otot, sehingga tidak dapat membantu untuk memecahkan masalah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
5 Sunscreen untuk Wanita Usia 50-an, Lembap dan Flek Hitam Tidak Makin Parah
-
Terpopuler: Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu, Artis AK Terseret Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil
-
6 Ide Kado Natal di OH!SOME, Cocok untuk Orang Terdekat
-
Program Kebun Mama, Kala Perempuan di NTT Memimpin Perubahan dengan Menanam Asa
-
7 Pilihan Sabun Muka Terbaik untuk Flek Hitam di Apotek, Harga Mulai Rp10 Ribuan Aja
-
55 Kartu Ucapan Natal 2025 dengan Desain Terbaru, Download Gratis Siap Diedit!
-
7 Sepatu Jalan Lokal Kembaran New Balance Ori, Harga Murah Kualitas Tak Perlu Diragukan
-
5 Alternatif Tempat Wisata Bali Viral selain Taman Wisata Luih, Hidden Gem yang Eksotik!
-
8 Manfaat Bangun Pagi untuk Kesehatan Mental, Produktivitas, dan Fokus Harian
-
7 Sepatu Running Lokal Rasa Premium dengan Max Cushion: Bantalan Nyaman, Lari Jadi Ringan