Suara.com - Memang ada alasan kuat mengapa kita dianjurkan untuk memerbanyak berdiri ketimbang duduk terus-menerus di tempat kerja. Mengontrol berat badan bukanlah alasan tepat untuk lebih banyak berdiri, demikian menurut sebuah penelitian baru yang mengukur berapa tepatnya kalori yang terbakar selama beraktivitas seharian di tempat kerja.
Hasil studi baru menunjukkan bahwa sering melakukan satu jenis kegiatan saja, akan membantu kita menghindari kenaikan berat badan. Tapi yang jelas, kegiatan itu bukan berdiri.
Sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu untuk duduk dan ini terjadi di tempat kerja. Kira-kira, kita menghabiskan enam atau tujuh jam di meja kerja setiap hari.
Lamanya waktu yang kita habiskan hanya untuk duduk ini, oleh para ilmuwan dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes, penyakit jantung, kematian dini dan kenaikan berat badan.
Studi terbaru yang dilansir dari Meet Doctor ini juga enunjukkan, bangkit dari tempat duduk dapat membantu kita mengatur kadar gula darah dan mengurangi risiko diabetes dan penyakit kronis lainnya. Karena itulah, banyak orang berusaha untuk menambah waktu berdiri dengan harapan bisa menjaga agar lingkar pinggang tidak bertambah. Efektifkah ini?
Sebuah eksperimen yang dipublikasikan dalam Journal of Physical Activity and Health, para peneliti menuliskan hasil tinjauan yang mereka afiliasikan dengan penelitian oleh Physical Activity and Weight Management Research Center di University of Pittsburgh. Penelitian ini melibatkan 74 relawan berkondisi sehat, kebanyakan di usia pertengahan 20.
Para relawan ini dibagi menjadi empat grup. Grup pertama diminta duduk dan mengetik komputer selama 15 menit lalu berdiri 15 menit, kemudian berjalan sesedikit mungkin. Kelompok kedua juga diminta duduk selama 15 menit namun tidak mengetik melainkan menonton TV kemudian berlatih di berjalan pelan di treadmill selama 15 menit.
Kelompok ketiga berdiri selama 15 menit lalu duduk 1 menit. Kelompok empat berlatih berjalan di treadmill selama 15 menit lalu duduk.
Hasilnya tidak mengherankan. Duduk tidak membakar terlalu banyak kalori. Para relawan membakar sekitar 20 kalori dengan duduk selama 15 menit baik mereka mengetik maupun menonton TV.
Yang tidak terduga adalah ternyata kalori yang dibakar oleh aktivittas berdiri tidak terlalu berbeda dengan duduk. Dengan berdiri selama 15 menit, para relawan membakar sekitar hanya dua kalori tambahan dibandingkan dengan ketika mereka duduk. Tidak peduli apakah mereka berdiri dan kemudian duduk atau duduk dan kemudian berdiri.
Para peneliti menyimpulkan, seseorang yang berdiri saat bekerja dan bukannya duduk akan membakar sekitar delapan atau sembilan kalori ekstra per jam. (Hanya untuk perbandingan, satu cangkir kopi dengan krim dan gula mengandung sekitar 50 kalori.)
Tapi berjalan adalah hal yang berbeda. Ketika para relawan berjalan selama 15 menit, bahkan pada kecepatan yang santai, mereka membakar sekitar tiga kali lebih banyak kalori dibanding ketika mereka duduk atau berdiri.
Jika mereka berjalan selama satu jam, mereka akan membakar sekitar 130 kalori lebih banyak daripada jika mereka duduk atau berdiri.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan, jika tujuan Anda adalah ingin mengontrol berat badan Anda di tempat kerja, maka "berdiri saja tidak cukup," kata Seth Creasy, seorang mahasiswa pascasarjana di University of Pittsburgh dan penulis utama studi.
Anda harus mencari waktu, entah ketika jam istirahat atau sebelum atau sesudah bekerja untuk berjalan kaki.Tentu saja, hal ini harus dilakukan rutin agar hasilnya efektif.
Tag
Berita Terkait
-
Kondisi Terkini Aktivis Delpedro di Rutan: Berat Badan Turun Drastis, Akses Menulis Dibatasi
-
Erika Carlina Ungkap Rahasia Tubuh Langsing dan Bebas Stretch Mark Pasca Melahirkan
-
Benarkah Berat Badan Naik Saat Kurang Tidur dan Stres? Waspada Risiko Obesitas
-
Rahasia Diet Sehat yang Cepat Menurunkan Berat Badan
-
Maia Estianty Bongkar Cara Aging Gracefully di Tengah Kesibukan: Kuncinya Bukan Melawan Waktu!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Rahasia Aroma Woody: Mengapa Wangi Kayu Tak Lekang Waktu
-
Hasil Survei Sebut Gen Z Lebih Percaya Bank Digital, Ini Alasannya!
-
Nonton Bola Lebih Seru, Pikachu Turun ke Lapangan Temani Anak-Anak di AFF U23
-
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan