Suara.com - Reog Ponorogo asal Jawa Timur (Jatim) bakal menebar pesona di Filipina, pada 20-27 Agustus 2016. Pertunjukan akan dilakukan di dua titik, yakni di University Of Mindanao, Davao City, pada 20-23 Agustus dan Mall Of Asia Manila, pada 24-27 Agustus 2016.
Perhelatan ini merupakan kerja bareng antara Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) Manila, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, menyatakan, sudah meminta CEO Lion Air, Rusdy Kirana, untuk membuka jalur penerbangan Cebu Island-Manado, dan atau Davao-Manado.
Menurut Menpar, Filipina bisa dibidik sebagai “kolam yang banyak ikan”, seperti halnya Singapura dan Hong kong, karena turis dari Cina dan Korea yang terbang ke Cebu Island cukup besar setiap harinya.
“Tinggal kerja sama sesama airlines, membuat paket sampai ke Manado dan beberapa kota di sekitar Manado, seperti Gorontalo, Morotai, Sangihe, Ambon, Halmahera, dan lainnya,” usul Arief.
Untuk mensukseskan perhelatan tersebut, Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, yang didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Tenggara, Rizki Handayani mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan banyak pihak.
"Kami kirimkan Reog Ponorogo, yang terdiri dari 30 orang. Terima kasih atas kerja sama yang kompak ini. Mari kita goda mereka untuk datang ke Indonesia, dengan benda, seni budaya, kekayaan, dan keindahan Indonesia,” imbuhnya.
Reog merupakan salah satu kesenian budaya yang berasal dari barat laut Jatim. Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang Kota Ponorogo sendiri dihiasi Warok dan Gemblak, dua sosok yang ikut tampil saat reog dipertunjukkan.
Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia, yang masih sangat kental dalam masyarakat Ponorogo. ”Sangat unik dan menarik. Kami yakin, masyarakat Filipina akan terpesona dan akan datang ke Indonesia,” ujar Pitana.
Pada kesempatan itu, Rizki menambahkan, rencananya pada 21 Agustus, Davao City akan mengadakan “Parade Seni Budaya Kadayawan” sepanjang 2 kilometer (km). Acara ini akan diisi oleh penari dan pemain musik yang berjalan, dengan dilengkapi alat musik dan sound system di atas truk.
”Hasil koordinasi kami dan informasi dari KBRI dan Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Ponorogo, nanti pada 22 Agustus, akan ada workshop interaktif di University of Mindanao, di mana akan ada general lecture Indonesia dan Philipines art and culture. Di situlah kita akan tampilkan Reog,” katanya.
Kiki, sapaan akrab Rizki menambahkan, pada hari kemudian, semua rombongan akan meluncur ke Manila dan kembali mempersiapkan atraksi yang sama.
”Kami bersama KBRI dan Pemkab Ponorogo juga akan memperlihatkan kepada masyarakat Filipina, Tari Piring Sumatera Barat, Tari Pendet Bali, dan Tari Saman Aceh. Besoknya, pada tanggal 26 Agustus, kita masih punya acara yang bagus, agar mereka semua semakin terpukau kepada kekayaan Indonesia,” ujar perempuan jebolan ITB Bandung itu.
Kemudian pada 26 Agustus, di Manila, Indonesia unjuk gigi melalui workshop seni budaya Indonesia oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, workshop Reog Ponorogo oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ), pementasan tarian Sumatera Barat, dan pementasan Reog Ponorogo.
Targetkan Jaring 275.000 Wisman Filipina
Indonesia menargetkan mampu menjaring 275.000 wisatawan mancanegara (wisman) asal Filipina sampai tutup tahun ini, sementara realisasi kunjungan wisman Filipina ke Indonesia pada 2015 sebanyak 143.538 orang.
”Filipina semakin menjanjikan dalam beberapa tahun terakhir, terlebih negara tersebut mengalami pertumbuhan ekonomi dan kelas menengah yang signifikan dalam lima tahun terakhir. Selain itu, jumlah outbond Filipina mencapai 7,855 juta, sehingga ini sebenarnya sangat potensial untuk digarap," katanya lagi.
Adapun dari jumlah tersebut, bagian Indonesia hanya sekitar 3,22 persen, sehingga masih banyak potensi yang belum tergarap secara optimal. Menurut Kiki, pihaknya pun mulai memetakan pasar potensial tersebut, termasuk membidik segmen-segmen yang tepat.
"Peak season di Filipina pada Mei dan Oktober. Kita akan perlihatkan kepada mereka keunggulan negara kita, terutama di 10 destinasi prioritas yang sudah ditetapkan,” ujarnya.
Selama ini, masyarakat Filipina banyak menghabiskan waktu liburnya ke Singapura, Thailand, Cina, Hongkong, dan Taiwan.
Ke depan, tambah Kiki, Kemenpar akan lebih banyak melakukan promosi dalam berbagai bentuk di Filipina, salah satunya dengan perhelatan Reog Ponorogo, hasil kerja sama dengan KBRI di Manila dan Pemkab Kabupaten Ponorogo ini.
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
4 Parfum Aroma Aqua yang Segar dan Maskulin: Pilihan Wangi Bersih untuk Pria Aktif
-
6 Minyak Rambut Terbaik untuk Pria Rambut Kering: Bikin Lembap, Wangi dan Anti Kusut
-
5 Bedak Non-Comedogenic di Bawah Rp100 Ribu: Kulit Bebas Komedo dan Tetap Ringan Seharian
-
Pendidikan Glory Lamria, Disebut Nikmati Fasilitas Mewah saat Sambut Prabowo di New York
-
5 Sepatu Jalan Kaki Terbaik: Dijamin Tetap Nyaman Walau Dipakai Seharian
-
Profil dan Rekam Jejak Aimee Song: dari Blogger Mode Jadi Mega Influencer
-
7 Pilihan Serum Anti Aging Terbaik untuk Usia 50 Tahun, Buat Kulit Kencang
-
Beda Pendidikan Gibran Vs Subhan Palal yang Gugat Ijazah Wapres
-
10 Rekomendasi Makanan Saat Hujan yang Bikin Tubuh Hangat dan Kenyang
-
5 Universitas Terbaik di Singapura: Kampus Gibran Masuk Peringkat Berapa?