Wisman Masuk Melalui Pintu Utama dan Luar Pintu Utama
Bila dirinci, wisman yang masuk melalui 19 pintu utama di Indonesia sebanyak 968.216 kunjungan dan di luar 19 pintu utama sebanyak 64.525 kunjungan.
"Sebagian besar masuk melalui 19 pintu utama, yang terbagi sebanyak 931.694 merupakan wisman reguler dan 36.522 merupakan wisman khusus. Sementara untuk yang di luar 19 pintu utama, tidak terlalu banyak," kata Deputi Bidang Statistik dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo, Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 25.735 merupakan wisman yang melalui pos lintas batas, sementara yang melalui pintu lainnya, mencapai38.790 kunjungan. Kunjungan di luar 19 pintu utama tersebut jauh lebih fluktuatif.
"Ini merupakan sejarah baru untuk jumlah kunjungan wisman, karena melewati satu juta kunjungan dalam waktu satu bulan,” tambahnya.
Menurut analisa yang sudah dilakukan Sasmito, kampanye masif dari pemerintah membawa dampak besar. Apalagi ditambah dengan atraksi destinasi wisata yang bisa diandalkan. Kedua faktor itu dinilai memicu pertumbuhan kunjungan wisman ke Indonesia.
Faktanya, hampir semua pintu masuk utama di Indonesia meningkat tajam. Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, misalnya, jumlahnya tercatat sebagai yang paling tinggi, yaitu 405.686 kunjungan pada Juli 2016, atau naik 38,42 persen dibanding bulan sebelumnya.
Jika dilihat dari asal negara pengunjung, maka Tiongkok menyumbang kenaikan tertinggi. Pada Juli 2016, angkanya mencapai 153.934 kunjungan. Di tempat kedua adalah Australia, yang menyumbang 122.866 kunjungan.
Sementara itu, jumlah kunjungan wisman Singapura turun menjadi 94.187 kunjungan. Malaysia juga ikut turun menjadi 90.479 kunjungan, dan wisman asal Jepang naik tipis menjadi 41.100 kunjungan.
Secara kumulatif, periode Januari-Juli 2016, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 6,32 juta kunjungan. Ada kenaikan 7,64 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Dengan kenaikan jumlah kunjungan wisman tersebut, maka juga menaikkan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di 27 provinsi di Indonesia," katanya
TPK hotel berbintang di 27 provinsi di Indonesia pada Juli 2016 mencapai rata-rata 53,77 persen, atau mengalami kenaikan sebesar 2,52 poin, jika dibandingkan dengan TPK Juli 2015, yang sebesar 51,25 persen.
Rata-rata lama menginap tamu asing di hotel berbintang di 27 provinsi selama Juli 2016, tercatat 1,81 hari, atau turun 0,09 poin dibandingkan tahun lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Pevita Pearce Pancarkan Aura Kebebasan dengan Koleksi SAYA 'Solara' dan Rambut Berkilau di JFW 2026!
-
Maudy Ayunda Bikin JFW 2026 Meleleh! Ini Rahasia Senyumnya yang Bikin Semua Terpukau
-
Terpopuler: Anak Purbaya Viral Sindir Gibran hingga 4 Bansos Cair November 2025
-
6 Shio Paling Beruntung 3 November 2025: Rezeki Melimpah, Keuangan Lancar
-
5 Rekomendasi Lip Balm Terbaik yang Bisa Mencerahkan Bibir Jadi Pink
-
5 Fakta Unik Keraton Solo: Berdiri Sejak Kapan?
-
7 Facial Wash Mengandung Niacinamide dan Salicylic Acid untuk Kulit Cerah Bebas Jerawat
-
5 Produk Viva yang Ampuh Hilangkan Bekas Jerawat, Harga Mulai Rp6 Ribu Saja
-
3 Rekomendasi Lipstik Viva dan Pilihan Warna Terbaiknya, Mulai Rp14 Ribu
-
5 Fakta Ompreng 'Palsu' MBG: Diduga Tidak Halal dan Pakai Bahan Berbahaya!