Suara.com - Siapa yang tidak suka makan? Kamu bukan salah satunya, kan? Makan, bukan hanya sekadar kegiatan mengisi perut, tapi juga cara kita bisa tetap hidup dan sebagai bahan bakar melakukan aktivitas sehari-hari.
Banyaknya manfaat makan, turut diiringi jumlah asupan makanan yang tidak baik bagi tubuh. Apa saja? Tentu saja, apapun makanan yang dikonsumsi secara berlebihan.
Dengan semangat tersebut, pada Februari 2013, dibentuklah sebuah komunitas bernama Happy Eating Community.
"Kenapa Happy Eating? Karena kita makan dengan happy (bahagia), ketika kita happy, kita terhindar dari yang namanya emotional eating," ungkap Ketua Umum Komunitas Happy Eating, Linda Octarina, kepada suara.com.
Emotional eating merupakan istilah yang digunakan ketika seseorang makan, bukan karena kebutuhan fisiologis, melainkan karena ketidakstabilan emosi. Misalnya, ketika kamu sedang kesal dan satu-satunya cara mengembalikan mood dengan mengonsumsi makanan tertentu.
Tiga syarat mutlak agar makan tetap happy dan sehat, menurut Linda, adalah variatif, moderat, dan seimbang. Ketiga hal tersebut menjadi kunci utama ketika mengonsumsi makanan.
Variatif artinya, menu makan harus beragam dan tidak itu-itu saja. Moderat artinya, kita menjaga jumlah asupan agar tidak kekenyangan. Sementara berimbang, semua jenis menu yang kita makan tidak berlebihan.
Linda mengaku, banyak hal positif yang didapat dari ratusan anggota komunitas Happy Eating selama mereka mau berubah pola hidup demi kesehatan.
"Sesama anggota merasa tidak sendirian, tidak ada yang merasa gagal, semuanya saling support dan mencintai prosesnya, sekaligus menghargai progress melangsing itu sekecil apapun, always happy and positive," ujarnya.
Hingga saat ini, komunitas Happy Eating telah memiliki ratusan anggota yang terdiri dari alumni class Happyeating Golangsing, bahkan masyarakat umum lainnya.
"Atau siapapun misalnya penggiat atau pemerhati lewat Twitter, FB atau baca buku," ungkapnya.
Saat berkumpul, Linda menjelaskan, ada beberapa kegiatan yang komunitas ini lakukan seperti sharing sesama anggota dan bergerak bersama.
"Biasanya kita sharing dan sebelumnya melakukan move more, dengan mindful moving atau teknik berjalan yang sangat baik untuk postur dan pembakaran kalori. Intinya, move more," jelas Linda.
Melalui kegiatan sharing, Linda berharap setiap anggota komunitas bisa saling berbagi cerita tentang hambatan dan progress masing-masing.
Baca Juga: Komunitas Ini Bantu Ibu Hamil Hadapi Persalinan dengan Tenang
"Sesama anggota juga bisa saling men-support yang lain," tandasnya.
Bagaimana cara bergabung dengan Komunitas Happy Eating? Kamu bisa tengok dulu akun sosial media mereka, yaitu Facebook/happyeatingcommunity. Tertarik bergabung?
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ramalan Shio Besok 22 Desember 2025, Siapa yang Paling Hoki di Awal Pekan?
-
5 Ide Kejutan dan Hadiah untuk Hari Ibu meski Merantau: Bermakna serta Penuh Cinta
-
5 Zodiak Diprediksi Banjir Rezeki di Tahun 2026, Keuangan Makin Lancar!
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Cetak Sejarah di SEA Games 2025, Ini Sosok di Balik Prestasi Atlet Triathlon DKI
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Bolehkah Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis Digabung? Cek Dulu Hukumnya
-
5 Pilihan Bedak Padat dengan Kandungan Niacinamide, Waterproof Tahan Lama
-
20 Kata-Kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Ungkapan Cinta Tak Terbatas untuk Ibu
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?