Suara.com - Kita mungkin sering mendengar kata "pecandu seks" atau "kecanduan seks". Namun, tak pernah tahu apa penjelasan mengenai hal ini. Bahkan, dua kata tersebut sering digunakan sebagai lelucon atau memberi label pada seseorang.
Pecandu seks atau kecanduan seks benar-benar kondisi yang sangat serius. Deborah Schiller, Direktur Program Perawatan Kecanduan Seksual, Pine Grove di Hattiesburg, Mississippi akan menjelaskannya terkait hal tersebut.
Saat mendengar kata kecanduan seks, dia mengungkap bahwa banyak orang sering berkata kepadanya "Oh, itu adalah kecanduan yang sangat saya harapkan, itu pasti sangat menyenangkan". Tapi sebenarnya, kata Schiller, itu jauh dari yang kita kira.
Kecanduan seks, menurut dia, justru seperti sebuah penyiksaan. Dia menjelaskan bahwa secara tradisional, banyak orang memiliki kecanduan seks akibat trauma dalam kehidupan mereka.
"Orang-orang yang tumbuh dan tak lepas dari film porno juga bisa benar-benar membuat mereka kecanduan, dan ini akan menjadi hidup mereka," katanya, sambil memberikan contoh, ada seorang lelaki yang menonton film porno sejak berusia empat tahun dan sekarang melakukan masturbasi selama enam jam sehari.
Pasien dengan kecanduan seks, kata dia, datang ke Pine Grove dan dirawat dengan hari-hari yang terstruktur dalam meditasi, kelompok kecanduan, psikoterapi dan pengembangan keterampilan komunikasi.
Mereka diajari bagaimana untuk tidak menjadikan seseorang sebagai objek, bagaimana mengatasi fantasi dan menghadapi panggilan kesenangan itu.
Menurut Schiller, pecandu seks pada dasarnya perlu sadar. Pasien di Pine Grove juga diperlakukan secara ilmiah, dengan pengujian psikologis dengan 500 pertanyaan saat pertama kali tiba, serta grafik untuk menemukan bagaimana mereka mengukurnya terhadap orang lain.
Ada beberapa pasien perempuan, namun Schiller mengatakan bahwa mereka biasanya dirawat karena apa yang mereka sebut "hubungan kompulsif atau kecanduan cinta."
Kecanduan ini adalah penyakitnya, Schiller menggambarkan penyakit ini sebagai penyakit kronis dan menghancurkan.
"Ada kesalahan di otak mereka, dan orang yang dilahirkan dengan reseptor dopamin lebih sedikit daripada yang lain, tidak dapat menghargai diri mereka sendiri dari dalam," katanya.
"Mereka meraih sesuatu di luar diri mereka untuk memperbaikinya, mulai sejak awal dalam kehidupan. Dan seks adalah salah satu perilaku di luar diri mereka, yang bisa mereka lakukan untuk mengatasi stres," tambah dia.
Sayangnya, Schiller mengatakan bahwa, seperti diabetes, kecanduan seks bukanlah sesuatu yang bisa disembuhkan. Tapi pecandu seks dapat diberi alat untuk mengatasi kecanduan mereka dan dengan demikian membuat mereka tidak lagi melakukan hal-hal buruk, yang menyakiti orang yang mereka cintai dan menyabotase karier mereka.
Schiller memperjelas bahwa serangan seksual dan pemerkosaan benar-benar terpisah dengan kecanduan seks.
"Pemerkosaan adalah kekerasan seksual. Ini bukan tentang kecanduan seks. Ini tentang dominasi. Ini seperti mengalahkan seseorang, bukan kecanduan seks," ungkapnya dilansir Independent.co.uk.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Karya dan Ide Siswa SMA Indonesia yang Menginspirasi, Dari Sains Hingga Seni Kreatif
-
Profil Jeon Hye Bin: Artis Korea Kemalingan di Bali, Rugi Ratusan Juta
-
Dari Posyandu Hingga Maggot: Kisah Inspiratif Gerakan Masyarakat Ciptakan Lingkungan Sehat
-
Nagita Slavina Makan Cokelat Louis Vuitton, Harganya Fantastis tapi Tetap Dibagi-bagi
-
Siapa Irfan Ghafur? Trending usai Bikin Video 10 Menit bareng Ariel Tatum
-
Aceh Mati Listrik 3 Hari: Bisakah Warga Menuntut Ganti Rugi?
-
MDIS Ranking Universitas Berapa di Dunia? Diklaim Jadi Kampus Wapres Gibran
-
Apa Itu Golden Time Penyelamatan? Ramai DIbahas dalam Tragedi Ponpes Al Khoziny
-
Promo Superindo Hari Ini: Panduan Lengkap Belanja Hemat 3-5 Oktober 2025
-
Mantan Pacar Hokky Caraka Siapa Saja? Jessica Rosmaureena Bongkar Chat Tak Pantas sang Pesepak Bola