Suara.com - Celana jeans atau denim adalah salah satu item fesyen paling populer di dunia. Baik perempuan dan lelaki, anak-anak hingga orang dewasa, semua memiliki celana jeans di lemari mereka.
Bahkan, celana serbaguna ini juga sudah jadi item fesyen favorit banyak orang ada sejak ratusan tahun lalu. Dalam ulasan ini, Anda akan membaca bagaimana tren celana jeans selama 100 tahun terakhir. Yuk lihat lebih lanjut.
1. 1920an-1930an: Pakaian untuk petani dan pekerja
Pada awal keberadaannya, celana jeans secara eksklusif adalah pakaian lelaki. Anda bisa melihat celana ini kebanyakan digunakan oleh para petani.
Tak lama pada masa tersebut, celana jeans menjadi populer sebagai pakaian kerja yang nyaman. Karenanya banyak perempuan yang mulai aktif mencoba celana jeans lelaki.
Awalnya, perempuan memakainya sebagai seragam kerja di pabrik-pabrik dengan model overall. Bahkan sampai saat ini, jeans dengan mode overall tebal masih bisa kita ditemukan dan digunakan di mana saja.
2. 1940an: Masa yang sulit
Selama masa perang, orang tidak peduli dengan celana jeans. Produksi celana jeans pada masa ini berkurang sangat jauh, karena para lelaki (calon pembeli) sedang menjalani tugasnya sebagai tentara atau bertempur di garis depan.
Tapi pada saat ini, mulai banyak perempuan yang memakai celana jeans dan lebih sering. Alasannya sangat jelas. Karena mengalami masa-masa sulit, mereka meminjam banyak busana lelaki di keluarga mereka.
3. 1950an: 'Seragam pemberontak'
Waktu pasca-perang bertepatan dengan masa kejayaan pakaian jeans atau denim. Mulai dari seragam para pekerja, jeans, bukan hanya celana, tapi juga atasan, seperti jaket, berubah menjadi item favorit para 'pemberontak' dan bahkan diva Hollywood.
Pada masa ini, celana jeans yang lurus, medium rise, tebal, high waist (pinggang tinggi), dianggap paling modis. Beberapa perempuan stylish bahkan menggulungnya hingga sebatas lutut. Mereka menemukan banyak trik untuk terlihat keren bersama teman sebayanya.
4. 1960an: Dari pop art hingga anak-bunga-bunga
Pada tahun 1960-an, anak-anak yang lahir setelah perang mulai tumbuh dewasa, matang dan memulai banyak hal menarik. Mulai dari revolusi seksual hingga penolakan perang dan kekerasan. Wajar jika fashion juga mencerminkan semua perubahan sosio-kultural yang terjadi saat itu.
Perempuan mulai merasa lebih percaya diri dan berani menekankan seksualitas mereka, melengkapinya dengan detail "gaya boneka" yang cerah.
Pada akhir 1960-an, motif bunga mulai berkembang, serta aplikasi cerdas pada model celana jeans baru secara fundamental.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
7 Rekomendasi Parfum Murah dengan Wangi Mewah, Tercium dari Jarak Jauh
-
5 Aroma Parfum yang Bikin Emak-Emak Arisan Auto Wangi Sepanjang Hari!
-
6 Pilihan Bedak Tabur yang Bikin Glowing Tahan Lama, Harga Terjangkau!
-
5 Sepatu Lari Lokal Pilihan untuk Daily Runmu!
-
5 Sepatu Running Harga Rp100 Ribuan: Lari Nyaman, Dompet Tetap Aman
-
Kesehatan Generasi Muda Terancam Dampak Buruk Boba dan Kopi Kekinian
-
Rahasia Koleksi Perhiasan Terbaru Happy Salma Terungkap!
-
5 Skincare Pencerah Wajah dalam 7 Hari yang Terdaftar BPOM, Murah, dan Aman
-
Apakah September Ada? Ini Cara Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Biar Siap Cair
-
Terpopuler: Jam Tangan hingga Cara Healing Unik Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa