Lifestyle / Food & Travel
Kamis, 23 Agustus 2018 | 09:36 WIB
Festival Sriwijaya 2018. (Dok: Kemenpar)

Sebuah perahu bidar yang digunakan untuk lomba memiliki panjang sekitar 26 m (dari haluan ke buritan), lebar 1,37 m (bagian yang terlebar), dan tinggi sekitar 0,70 m (bagian yang paling dalam).

Bagian jalur atau lunas perahu memiliki ukuran 20 m dengan lebar 0,09 m, terbuat dari kayu jenis kempas, bungus atau rengas yang merupakan kayu kuat dan tahan terhadap air. Pada bagian kerangka perahu yang berbentuk balok-balok melengkung dengan ukuran sekitar 7x15 m, terbuat dari kayu bungus atau rengas.

Bagian kerangka untuk memperkuat perahu juga berfungsi sebagai penghubung antara lunas dengan pinggiran atau dinding perahu. Bagian ini terbuat dari kayu merawan dengan ukuran panjang sekitar 26 m, lebar 0,12 m, dan tebal 0,03 m.Sepanjang pinggiran bagian dalam perahu (kanan dan kiri) terdapat balok-balok kayu yang biasa disebut buayan.

Bagian ini memiliki fungsi sebagai tempat dudukan palangan perahu dengan ukuran panjang 26 m, lebar 0,5 m, dan tinggi 0,10 m.

Palangan ini sebagai tempat duduk para pedayung, bentuknya papan selebar 15 cm, yang dipasang melintang tepat di atas buayan.

Pada bagian haluan dan buritan perahu terdapat lantai papan yang terbuat dari kayu merawan dengan ukuran sekitar 70x30 cm.

"Bagus. Atraksi harus terus dipertahankan, karena pariwisata itu semakin dilestarikan makan semakin mensejahterakan," ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Load More