Suara.com - Apakah Anda tertarik membeli mangga berwarna hijau kekuningan karena meyakini rasanya manis, atau apel berwarna merah terlihat lebih menggiurkan? Jika ya, maka hal ini merupakan hasil dari pengaturan otak Anda. Sebelum menggigit makanan atau meneguk minuman, otak sudah mengembangkan prediksi atas rasa suatu makanan dan minuman berdasarkan aroma, tekstur, dan warnanya.
Hal ini diungkapkan melalui penelitian yang dilakukan tim dari Oxford University. Charles Spence selaku peneliti utama telah melakukan beberapa penelitian tentang bagaimana warna dan bau dapat menipu otak kita.
Menurut dia, otak telah terbiasa merekam warna merah yang diasosiasikan dengan rasa yang manis. Masuk akal ketika beberapa merek makanan dan minuman menggunakan warna dalam logo dan kemasannya untuk mengelabui otak.
Untuk mendapatkan temuan ini peneliti menempatkan beberapa responden pada ruangan yang gelap. Mereka diberi makanan tanpa mengetahui tampilan dan warnanya. Ketika lampu dinyalakan, terungkap bahwa responden diberi steak dan kentang goreng yang dicelup dalam pewarna makanan biru dan hijau. Setengah responden kehilangan nafsu makan dan benar-benar menjadi sakit setelah kejadian.
Menurut peneliti, warna biru selama ini diasosiasikan dengan rasa pahit bahkan beracun. Itu sebabnya makanan dengan kemasan warna biru relatif jarang karena diasosiasikan tidak menarik oleh otak manusia. Melalui temuan ini peneliti mengatakan bahwa warna makanan dapat mempengaruhi anggapan seseorang tentang rasa dari suatu makanan.
Namun, peneliti mengatakan bahwa kita tidak dapat mengecualikan pengaruh budaya. Dalam sebuah contoh menarik yang dianalisis Spoon University, animo masyarakat terhadap Burger King yang menjual burger hitam di Jepang dan Amerika Serikat.
Meskipun hasilnya tidak terlalu menggembirakan di Amerika Serikat, konsumen Jepang menunjukkan respon yang lebih positif karena makanan berwarna hitam lebih tampak umum di negara ini.
Penelitian terbaru dari Penn State turut mengakui bagaimana asosiasi rasa dan warna makanan pada akhirnya dapat berbeda dari orang ke orang yang dapat berdampak terhadap teknik pemasaran suatu makanan.
"Ini mungkin dapat memberi implikasi dalam industri makanan jika sebuah perusahaan meluncurkan produk makanan rasa baru dengan warna berbeda," kata Molly J. Higgins, kandidat doktor dalam ilmu makanan.
Baca Juga: Motif Pembunuhan Dufi Eks Wartawan Nasional Masih Misterius
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
6 Shio Diprediksi Kaya Raya di 2026, Kuda Api Bawa Banyak Rezeki
-
6 Jam Tangan Murah Anti Air, Tak Kalah dari Smartwatch
-
25 Link Twibbon Natal untuk Merayakan Kelahiran Yesus Kristus
-
Wajib Coba, Bintang Ayam Goreng Korea yang Sering Diburu Turis Kini Hadir di Jakarta!
-
5 Tempat Wisata Hits di Solo, Bisa Jadi Destinasi Liburan Akhir Tahun
-
Daftar Kereta Api yang Diskon 30 Persen Selama Libur Panjang Nataru 2025/2026, Ingat Kuota Terbatas!
-
7 Spot Menonton Kembang Api di Jogja untuk Rayakan Tahun Baru 2026
-
Daftar Ruas Tol Diskon 20 Persen Selama Libur Panjang Nataru, Cek Tanggalnya!
-
4 Sepatu Wanita Diskon di Sports Station Mulai Rp200 Ribuan, Pas Buat Kado Hari Ibu
-
7 Spot Menonton Kembang Api di Solo, Mudah Akses dan Minim Halangan