Suara.com - Komunitas Kompak, Mantan Begundal yang Merawat Hulu Ciliwung
Katulampa, sebuah lokasi yang akrab di telinga warga Ibukota Jakarta. Meski mungkin banyak dari mereka samar-samar tahu di mana letak persisnya, tapi pamor Katulampa, khususnya Bendungan Katulampa, sudah lama melegenda.
Nasib sebagaian lokasi Ibukota Jakarta kerap bergantung di sana. Jika debit air di Bendungan Katulampa naik, dalam beberapa jam air akan datang, berubah menjadi bah dan membawa bencana.
Tapi tentu saja Katulampa lebih dari cerita-cerita di atas.
Kawasan tersebut bukan hanya alarm nasib bagi Ibukota. Bukan juga sekadar penyebab banjir akibat seringnya narasi "air bah kiriman dari Bogor" yang dilontarkan media dan pejabat Jakarta.
Di Katulampa, ada sebuah komunitas sosial besar yang susah payah merawat hulu Ciliwung dan martabat penduduk yang tinggal di pinggiran sungai di sana.
Mereka adalah Komunitas Peduli Katulampa atau Kompak. Kompak dibentuk pada 2013 lalu, namun baru resmi berdiri pada 2014.
Ditemui Suara.com di Saung Kompak yang berlokasi di RT 05 RW 09, Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor, sang mantan ketua, Zainal Arifin bercerita awal mula Kompak didirikan.
Kata lelaki yang akrab disapa Kang Nay, Kompak awalnya diisi para begundal kampung.
Baca Juga: Komunitas Pelangi Wastra Ingin Kain Indonesia Dicintai Milenial
Mereka adalah pemuda sekitar yang menamakan diri sebagai anak geng, si tukang mabuk, tawuran, sampai taruhan.
"Dulu kami sekumpulan anak muda yang bergelut di bidang negatif seperti gangster, suka mabok, tawuran, wajar kalau di pandang miring sebelah mata oleh warga," kata Kang Nay.
Semua berubah ketika seorang fasilitator bernama Lutfhi Kurnia atau Kang Uut datang. Beliau datang membawa pesan kebajikan sekaligus melakukan pelatihan kemandirian. "Beliau ngumpulin anak-anak muda di sini. Dibina dan diarahkan," tambahnya.
Setahun dibina dan diarahkan, Kompak mulai melakukan aksi nyata di masyarakat. Saat itu mereka melakukan aksi bersih-bersih di Taman Sempur Kota Bogor
Aksi bersih-bersih berlajut menjadi acara besar bulanan. Bahkan setiap bulan, Kompak bersama beberapa komunitas lain dan warga sekitar, akan bersama-sama membersihkan sungai Ciliwung sekitar bendungan dari sampah.
Kompak juga hadir ketika masyarakat Indonesia berkumpul besar-besaran di Monas. Mereka datang membawa misi membersihkan lokasi paska kegiatan massa di sana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
-
Cerita Donita Sembuh dari Kista, Ini Deretan Manfaat Air Zamzam bagi Kesehatan
-
Daftar Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil, Cek sebelum Pakai!
-
Rekrutmen PLN 2025 Kapan Dibuka? Cek Posisi yang Tersedia dan Syarat Lengkapnya
-
Bahlil Duduk di Kursi Ketua Dewan Pembina, Apa Itu Organisasi Pemuda Masjid Dunia?
-
Sunscreen Daviena Apakah Bikin Jerawatan? Intip Kandungan dan Harga Aslinya
-
Besok Hari Kesaktian Pancasila, Anak Sekolah Libur atau Tidak?
-
Media Luar Negeri Ikutan Heboh: Ini 7 Fakta Robohnya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny
-
6 Daftar Profesi yang Diragukan Publik, Politisi Urutan Teratas?
-
Berapa Total Uang Pensiun Sri Mulyani sebagai Mantan Menteri Keuangan?