Suara.com - Selain Danau Toba, 3 Destinasi Ini Wajib Dikunjungi saat Daki Pusuk Buhit.
Pulau Samosir di Sumatera Utara menjadi ikon destinasi bagi wisatawan dan turis mancanegara.
Namun selain Danau Toba, keindahan perbukitannya tidak boleh terlewatkan, ada Pusuk Buhit, di Pangururan, yang menawarkan pemandangan persawahan dan perkampungan khas Samosir nan melegenda.
walaupun menjadi gunung nonaktif, Pusuk Buhit memiliki daya tariknya sendiri yang membuat para pendaki dan wisatawan tidak pernah sepi mengunjungi tempat tersebut.
Pendakian ke Pusuk Buhit, menawarkan angle bukit dan pemandangan persawahan hingga Danau Toba dari kaki gunung Pusuk Puhit yang berada membawahi tiga kecamatan yakni Kecamatan Sianjur Mula-mula, Pangururan, dan Harian Boho.
Namun, menghabiskan 6 jam perjalanan dari ibu kota Medan dan 5 jam pendakian tentu rasanya sedikit kurang menyenangkan jika hanya mendaki puncak ini saja. Ada hal-hal menarik yang bisa kamu lakukan selama mendaki puncak Pusuk Buhit, apa aja?
Kunjungi Aek Sipitudai / Air Tujuh Rasa
Berada tak jauh dari Simpang Limbong, ada Aek Sipitudai yang tepatnya berlokasi di kaki gunung Pusuk Buhit, Samosir. Singgahlah sejenak untuk merasakan sejuknya Air Tujuh Rasa.
Aek Sipitudai adalah Bahasa Batak dari Air tujuh rasa. Dinamakan demikian karena tempat tersebut merupakan objek wisata dan keajaiban alam karena satu sumber mata air yang bisa mengalirkan air tujuh rasa.
Baca Juga: Liburan ke Samosir, Ini 3 Destinasi Pantai Pasir Danau Toba
Biasanya, wisatawan yang datang memiliki beragam tujuan. Ada yang sekadar menyicipi rasa-rasa air, ada yang mandi langsung dari pancuran karena hari yang terik atau kelelahan dari mendaki gunung Pusuk Buhit.
Sumber air berasal dari resapan air di kaki Pusuk Buhit yang tersaring oleh sebatang Hariara (beringin), penduduk dan wisatawan bisa mandi langsung dari pancuran airnya.
Santai di Batu Pertolongan
Batu Pertolongan, Garden of God merupakan sebuah tempat di gunung Pusuk Buhit yang bisa ditemukan separuh jalan pendakian. Tempat ini menjadi camp beristirahatnya para pendaki.
Karena berada di kontur tanah yang landai, pendaki biasanya memanfaatkan sekitar untuk makan bekal dan sekadar merenggangkan kaki.
Namun, uniknya penamaan batu besar ini disebut Batu Pertolongan karena kerap didatangi oleh orang-orang untuk meminta pertolongan terkait hajat dan keperluan mereka karena menganggap kawasan Pusuk Buhit cukup keramat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Sensasi Ngopi Ekstrem di Gelas -86 Derajat: Pahit, Creamy, dan Lembut dalam Satu Tegukan
-
Kalender Jawa 29 Oktober 2025: Weton Rabu Wage, di Antara Sial dan Berkah Menurut Primbon
-
Kelezatan Kuliner Jawa Timur, Ini 5 Hidangan Terbaik yang Tak Boleh Terlewatkan
-
Ashanty Pakai LED Face Mask di Rutinitas Skincare Pagi, Apa Manfaatnya?
-
Fakta-fakta Pakaian Bekas Impor: Dari Mana Asal Negara Baju Thrifting?
-
7 Rekomendasi Day Cream dengan SPF: Melembapkan dan Lindungi Kulit dari Munculnya Flek Hitam
-
4 Shio Paling Beruntung Besok 29 Oktober 2025, Siapa Saja yang Hoki?
-
Urutan Skincare Scarlett untuk Atasi Flek Hitam dari Pagi hingga Malam
-
Cuaca Ekstrem Mengancam Kulit? Ini 4 Rahasia Perawatan Wajah
-
Pabrik Aqua Disidak KDM: Dituduh Penyebab Banjir, Padahal Dulu Dapat Penghargaan Ridwan Kami