Suara.com - Perkembangan kuliner yang pesat dan inovasinya semakin variatif, membuat banyak anak zaman sekarang tidak mengenal jajanan tradisional.
Beberapa makanan khas Nusantara sudah langka, bahkan terancam punah, karena jarang ada yang membuat atau menjualnya. Beruntung buat kamu yang sempat merasakan makanan langka ini saat masih favorit jadi jajanan di SD (Sekolah Dasar).
Bubur Bassang
Sudah pernah cicipi kuliner dari Makassar yang terbuat dari jagung pulut atau jagung putih yang diolah jadi bubur jagung yang disebut Bassang? Sajian khas Makassar ini rasanya spesial dan beda dengan bubur lainnya lho. Dulunya jadi jajanan kaki lima yang mudah ditemukan di Makassar, namun kini hanya bisa ditemukan di beberapa tempat.
Rasanya gurih karena berpadu dengan santan dan sedikit garam, biasanya bila ingin menambahkan rasa manis, taburkan gula pasir secukupnya saat akan dinikmati.
Mi Lethek
Camilan Mi Lethek adalah salah satu kuliner mie yang berasal dari Srandakan, Bantul, Yogyakarta dengan menggunakan bahan dasar tepung tapioka dan singkong. Masik banyak dijual walaupun tidak sebanyak dulu, jadi kalau wisata ke Jogja jangan lupa cari makanan ini.
Proses produksi mie letheg masih dengan menggunakan cara yang tradisional. Sebutan letheg ini muncul karena mi letheg memiliki warna yang keruh kecoklatan dan kurang menarik, tidak seperti mi pada umumnya.[Mi letheg tidak menggunakan pewarna zat kimia serta zat pengawet. Meski tanpa zat pengawet, mi lethek kering bisa awet disimpan hingga lebih tiga bulan.
Ulo puan
Baca Juga: Almond, Camilan Enak untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Ulo Puan dulunya menjadi kudapan manis asal Palembang yang jadi sajian untuk para bangsawan, warisan raja-raja Kesultanan Palembang Darussalam. Seiring berjalannya waktu, gulo puan juga menjadi kudapan ciri khas masyarakat Palembang. Bahan utama gulo puan atau gula susu ini adalah susu segar dari kerbau, sehingga tidak heran gula susunya segar dan jadi kudapan yang beda dan sulit didapat.
Grontol
Kudapan Grontol menjadi makanan tradisional yang berasal dari jagung yang direbus dan dihidangkan dengan diberi taburan parutan kelapa. Hampir sebagian besar wilayah Jawa tengah mengenal makanan tradisional yang unik ini sebagai jajanan kaki lima di sekolah dasar. Namun kini makin sulit ditemukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
Terkini
-
Rahasia Kulit Sehat Terbongkar! Microbiome dan Skin Barrier Jadi Kunci Utama
-
Rambut Sehat Berkilau Tanpa ke Salon? Manfaat Keratin Spray Terungkap!
-
SKCK untuk PPPK Paruh Waktu: Isi Keterangan dan Ketentuan Sesuai Lamaran
-
Indonesia Design Week 2025: Kolaborasi Menarik Desainer Top Dunia dan UMKM Lokal!
-
6 Rekomendasi Parfum Aroma Melati yang Tahan Lama: Semerbak, Harga di Bawah Rp100 Ribu
-
1 Detik Sebelum Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PMO Koperasi Merah Putih Malam Ini
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Dapat THR dan Gaji ke-13? Ini Aturannya
-
6 Rekomendasi Moisturizer Glad2Glow untuk 50 Tahun ke Atas, Wajah Jadi Bercahaya
-
Cara Membedakan Sepatu New Balance 574 Ori dan KW agar Tidak Terkecoh
-
Jangan Cuma Cari Kerja! Ini Cara Generasi Muda Ciptakan Peluang Usaha Sendiri Sejak Sekolah