Suara.com - Tren interior 2021 sangat dipengaruhi oleh kejadian sepanjang tahun 2020 yang menjadi tahun di mana kita semua harus memaksimalkan seluruh aktivitas yang biasa dilakukan di luar menjadi di rumah saja. Hal ini menimbul berbagai masalah yang tidak terbayangkan sebelumnya, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan rumah yang kini berfungsi lebih dari sekedar tempat istirahat.
Peningkatan kegiatan seluruh penghuni rumah membuat ruang yang tadinya cukup jadi terasa kurang. Dalam rilis yang diterima Suara.com, hal ini akhirnya memuncul kebutuhan akan produk yang tadinya tidak dirasa perlu, seperti area kerja, dan perlu ada pemaksimalan fungsi dari produk yang sudah ada, seperti kabinet yang kini menampung lebih banyak barang.
"Jadi tidak hanya penghuninya yang beradaptasi, huniannya pun harus adaptif demi mengakomodasi seluruh aktivitas anggota keluarga di rumah,” ujar Dimas Harry Priawan, Co-founder dan CEO Dekoruma.
Atas kondisi-kondisi ini, muncul kebutuhan – yang sering kemudian menjadi hobi – untuk menata ulang rumah yang diyakini sebagai tempat terbaik dan teraman untuk beraktivitas demi kesehatan dan kenyamanan seluruh anggota keluarga.
Untuk mendukung terwujudnya hal ini, Dekoruma hadir dengan solusi berupa layout hunian adaptif dengan furnitur space-saving yang dapat dilihat di 2021 Interior Trend: Small Changes Create a Big Impact at Home. Tak susah untuk menerapkannya, bisa mulai dari #SatuSudutDulu.
Bertambahnya aktivitas di rumah bukan berarti harus menambah ruangan baru atau merombak total ruang yang sudah ada. Dengan menerapkan layout hunian adaptif, ruang yang tadinya memiliki fungsi khusus kini jadi lebih fleksibel untuk berbagai kegiatan. Sehingga, bukan hal yang mustahil untuk menjadikan ruang keluarga sebagai tempat kerja, olahraga, sekaligus area bermain anak.
Penggunaan furnitur space-saving turut menjadi solusi tepat agar beraktivitas di area terbatas semakin nyaman, terutama yang multifungsi sebagai penyimpanan agar hunian selalu rapi. Maksimalkan satu ruang untuk berbagai aktivitas, mulai dari #SatuSudutDulu – area yang tadinya belum difungsikan dihidupkan dengan berbagai furnitur space saving pilihan Dekoruma. Misalnya, menciptakan area pintu masuk (foyer) dengan menggunakan rak buku sebagai partisi ruang.
Tren interior 2021 ini juga turut beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan baru masyarakat. Meningkatnya aktivitas di rumah membuat furnitur space-saving dan multifungsi kini semakin banyak dipertimbangkan karena dinilai dapat memenuhi berbagai kebutuhan dalam satu ruang. Selain itu, area masuk atau foyer yang dikhususkan sebagai area higienis dan penggunaan material anti-bakteri pada furnitur banyak diterapkan agar menjaga isi rumah tetap steril.
Semua kebutuhan hunian yang adaptif ini dapat dikemas dengan style interior unggulan Dekoruma, Japandi Modern – paduan gaya japanese scandinavian yang hangat dengan gaya modern beraksen tegas dan elegan untuk hunian yang nyaman dan aman.
Pada perkantoran, tren interior 2021 semakin difokuskan pada hal-hal esensial pendukung kesehatan seluruh penghuninya. Sebut saja, pertimbangan jarak dan kepadatan dalam ruang yang harus disesuaikan agar tiap penghuni kantor dapat bekerja dalam jarak sosial yang aman. Tak kalah penting, ventilasi yang cukup agar sirkulasi udara terjaga dengan baik dan kemudahan akses sarana kebersihan seperti sanitizer station yang kian vital kini menjadi kebutuhan yang wajib dipenuhi demi keamanan bersama.
Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan proyek interior di era yang kini serba digital, Dekoruma menggunakan SOMA, software plugin untuk Sketchup yang menghubungkan desainer, klien, dan supplier melalui satu platform yang terintegrasi secara online, sehingga turut mendukung imbauan pemerintah untuk mengurangi tatap muka langsung. Hadirnya SOMA telah terbukti mempercepat proses real-time budgeting serta mempermudah pembelian dan pengiriman barang.
Baca Juga: Terkuak! Interior Penantang Kijang Innova dari Wuling, Cukup Mewah
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Rahasia Awet Muda: Jaga 3 Protein Kulit Ini Supaya Wajah Tetap Kencang dan Glowing
-
Heboh Pendidikan Gibran, Berapa Biaya Kuliah di UTS Insearch Sydney? Cek Rinciannya
-
Zodiak Cancer Cocok Kerja Apa? Ini Pilihan Profesi untuk Si Loyal dan Berkomitmen
-
Rekam Jejak Pendidikan dan Karier Mahfud MD, Bakal Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian?
-
Profil Jimmy Kimmel, Acaranya Dihentikan setelah Komentar soal Penembakan Charlie Kirk
-
Profil Eric Cantona: Pemain Legendaris Ini Dukung Palestina, Tak Mau Israel di Pildun
-
Pendidikan dan Pekerjaan Mega Nusi, Istri Anggota DPRD Gorontalo yang Viral
-
5 Rekomendasi Bedak Wardah Sesuai Jenis Kulit, Mana yang Paling Cocok Untukmu?
-
Apa Itu Penyakit Lyme? Kondisi yang Dialami Bella Hadid Sejak Usia 16 Tahun
-
Apakah Alat Makan Terkontaminasi Babi Harus Dihancurkan? Ini Faktanya