Suara.com - Pernah gak merasa sulit mengungkapkan perasaan karena tak kunjung menemukan susunan kata atau kalimat yang tepat?
Hasilnya bukan terlihat tulus dan jujur, malah terkesan gombal atau dalam istilah kekinian disebut 'peres' alias penuh dengan kebohongan.
Menanggapi ini, penulis buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) Marchella FP punya saran untukmu yang ingin mengungkapkan isi hati pada seseorang.
Kata Marchella, penting untuk menjadi diri sendiri saat mengungkapkan rasa sayang dan cinta kepada orang lain atau pasangan.
"Hal-hal yang memang relevan dan orangnya jadi gak ngerasa keganggu. Kalau kita biasanya disesuaikan sama bahasa ibu, bahasa harian seperti apa," ujar Marchella dalam acara konferensi pers 'Ungkapan Hati Cadbury', Rabu (27/1/2021).
Menurutnya, bahasa ibu atau bahasa yang digunakan sehari-hari selain memberikan rasa nyaman pada diri sendiri dan orang lain yang mendengarnya.
Bahasa ibu juga bisa menggambarkan ketulusan, karena menggambarkan realitas yang ada saat ini.
Itulah mengapa saat membuat kutipan atau membuat project tulisan, Marchella tidak pernah menggunakan kata seperti 'engkaulah' dan kata serupa sanjungan sebagai kiasan.
Kata-kata tersebut, menurut dia, jika digunakan di masa sekarang terkesan cheesy atau konyol, sehingga yang mendengar akan merasa geli.
Baca Juga: Bisa Dicoba, Cara Penulis NKCTHI Marchella FP Usir Bosan saat Bekerja!
"Di era sekarang generasinya luwes, mungkin bisa diubah bahasa-bahasanya. Kalau di NKCTHI kata-katanya itu seperti 'terimakasih sudah lahir ke bumi', 'terimakasih sudah bertahan sampai hari ini'," tutur Marchell.
Perempuan lulusan Desain Komunikasi Visual di Universitas Bina Nusantara ini juga mengingatkan untuk tidak meminjam kata-kata dari puisi atau lirik lagu yang sudah ada untuk menyatakan cinta.
Hal ini, katanya, hanya akan membuat kamu tidak menjadi diri sendiri dan menjadi orang yang kurang percaya diri. Jadi gunakan bahasa kamu yang apa adanya, dengan begitu perasaan dan ketulusan lebih mudah tersampaikan.
"Sejujurnya kadang berasa dibuat-buat. Orang yang mendengarnya juga akan merasa bahwa ini nggak setulus itu menyampaikannya, jadi disesuaikan apa yang dirasakan," kata perempuan yang sudah menulis 7 judul buku itu.
"Kadang pikiran kita kejauhan mau ngomong apa. Padahal ada hal terdekat kita tahu kok mau ngomong apa. Kadang nyari lirik lagu atau apa, jadinya malah bukan bahasa kita," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
13 Arti Mimpi Orang Tua Bercerai, Tak Selalu Pertanda Buruk
-
7 Sepatu Diadora Diskon Akhir Tahun di Sports Station hingga 50%
-
Ramalan Shio Tikus pada 17 Desember 2025, Anda Hoki atau Tidak Hari Ini?
-
5 Fakta Menarik Basral Graito, Atlet Skateboard Peraih Medali Emas di SEA Games 2025
-
Stop Gagal Bikin Ayam Goreng! Ini Solusi Praktis yang Bikin Ibu-Ibu Auto Lega
-
7 Rekomendasi Bedak Padat untuk Ibu-Ibu Usia 40 Tahun, Bisa Sembunyikan Garis Halus
-
5 Lip Product Mengandung Kolagen untuk Bibir Gelap dan Pecah-pecah
-
5 Sepatu On Cloud Terbaik untuk Lansia, Nyaman Dipakai Jalan Kaki Maupun Olahraga
-
Liburan Sekolah Seru! Intip Keceriaan Dunia Tayo The Little Bus yang Baru Hadir di Bintaro
-
Siku dan Lutut Gelap? Kenali Penyebab dan Solusi Perawatannya