Pupuk hayati ini bisa digunakan untuk semua jenis tanaman mulai dari jenis pertanian, umbi-umbian, pohon buah, pohon hias hingga tanaman perkebunan.
Meski mengedepankan prinsip pertanian berkelajutan lewat produk organik dan hayati, Freddy sadar bahwa petani konvensional masih sangat bergantung dengan pupuk kimia bahkan peptisida untuk mengusir hama.
Untuk itu, pupuk hayati Dinosaurus dibuat untuk menyeimbangkan penggunaan peptisida dan pupuk kimia berlebihan yang terbukti dapat merusak lahan dan mengancam hasil pertanian di kemudian hari.
"Hadirnya pupuk hayati ini membantu proses penyerapan pupuk kimia dengan pupuk kandang ini lebih optimal lagi. Pupuk hayati juga bisa mengolah tanah, memecah mineral jadi tanah lebih siap diserap dan lebih efisien, termasuk dengan pupuk kandang."
"Jadi pupuk kita tidak bisa berdiri sendiri, apalagi dengan kondisi tanah sekarang banyak yang kritis. Tapi kalau didukung pupuk kandang, kimia juga ada, itu akan sangat membantu perbaikan," tambah Freddy.
Belajar Banyak dari Petani
Selagi melakukan kegiatan sosial dan memperkenalkan pupuk hayati ke banyak petani di Indonesia, Steven dan Freddy menyadari luhurnya budaya bercocok tanam di beberapa wilayah di Indonesia.
Banyak berpetualang ke daerah membuat Steven dan Freddy sedikit banyak belajar sistem pertanian berkelanjutan. Apa yang keduanya pelajari, kini mulai dipraktikkan di Kebun Organik DINO Cikeas. Salah satunya cara mengurangi hama di lahan pertanian. Kata Freddy, dibanding membunuh hama, ia lebih memilih metode mengurangi hama dengan cara mengalihkan perhatian mereka.
"kami tidak membunuh hama tapi mengurangi dampak hama dengan cara mengibangi ekosistem. Tidak menanam satu jenis tanaman dan juga menanam refugia, atau bunga-bunga yang bagus, yang dapat mengalihkan serangga baik dan serangga jahat."
Dengan begitu, lanjutnya, akan ada proses penyerbukan tanaman dan mnajdi rumah bagi serangga predator hama, yang kemudian membantu ekosistem tetap terjaga.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Tanaman Porang, Si Umbi Tunggal Bahan Baku Shirataki
Itu juga dianggap selaras dengan budaya meninggalkan atau menyisakan hasil panen yang dilakukan banyak petani guna diberikan kembali kepada alam. "Saya manemukan budaya ini di petani di Jawa, di Bali dan bahkan di Kalimantan. Ada mindset memberi di sana, berbagi kembali ke alam," kata Freddy.
Ia juga sadar bagaimana yang ia lakukan hanya sebagian kecil dari proses alami kehidupan, di mana semua usaha yang dilakukan akan tetap tergantung dengan kuasa Tuhan YME.
"Saya baru masuk dari segi pupuk. Sementara petani sudah menyentuh banyak hal. Ini salah satu bagian kecil yang harus kita kerjakan semaksimal mungkin dan sebaik mungkin demi petani. Usaha kita hanya sebagian kecil proses ke alam, yang menumbuhkan tetap Yang Maha Kuasa," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Inovasi Kafe Ini Tawarkan Pengalaman Ngopi Premium Ala Gen Z
-
5 Parfum Aroma Teh yang Bikin Hati Adem: Serasa Meditasi Seharian
-
Apa Perbedaan Doa Iftitah Shalat Fardu dan Shalat Sunah? Ini Jawabannya
-
7 Cara Agar Rumah Bebas Nyamuk: Tips Praktis yang Ampuh dan Alami
-
6 Cara Agar Rumah Bebas Tikus: Tips Ampuh dan Mudah Dilakukan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik untuk Kulit Kusam, Harga Terjangkau dari Rp19 Ribuan
-
Jejak Kontroversi Abdul Kadir Karding: Viral Main Domino, Kini Kena Reshuffle
-
Latar Belakang Pendidikan Purbaya Yudhi Sadewa: Bergelar Doktor Ilmu Ekonomi, Gantikan Sri Mulyani
-
Deretan Bisnis Ashanty, Kini Toko Kue Lu'miere Bangkit Lagi
-
Gurita Bisnis Narji Cagur dan Istri, Hidup Makmur Jadi Juragan Sawah