Suara.com - Tampil modis dan ramah lingkungan seringkali dianggap sebagai suatu yang bertentangan dan bertolak belakang. Padahal, keduanya bisa berpadu dan berdampingan.
Bulan ini sekelompok perajin muda dari seluruh Indonesia menunjukkan bagaimana kedua hal tersebut berjalan beriringan.
"Kreativitas adalah tentang menggabungkan disiplin dan ide yang ada dengan sentuhan tak terduga. Wirausaha muda di Indonesia melakukan hal tersebut dengan menghembuskan kehidupan baru pada wastra tradisional, dan menjadikan fesyen sebagai agen pembangunan lokal," kata Moe Chiba, Programme Specialist for Culture UNESCO Jakarta.
Seperti diketahui, industri fashion global sedang berada di bawah pengawasan yang makin ketat atas praktik-praktik tidak ramah lingkungan dan kondisi tenaga kerja eksploitatif.
Dengan latar belakang ini wirausaha muda di Indonesia menemukan cara memastikan fesyen selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals): dengan mengangkat warisan budaya, memanfaatkan pewarna alami, serta mendukung inklusi keuangan perempuan dan pendapatan keluarga.
Sementara itu Indonesia sendiri merupakan salah satu produsen tekstil terbesar dunia dan industri fesyen memperkerjakan sekitar 3,7 juta penduduk Indonesia.
"Seiring usaha kita untuk pulih dari pandemi COVID-19, inovasi yang diinisiasi kaum muda sangat penting untuk membangun industri fesyen yang lebih berkelanjutan dan inklusif," jelas Valerie Julliand, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia.
Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia, hampir seperempat penduduk Indonesia terdiri dari kaum muda berusia antara 16 dan 24 tahun—atau sekitar 64,5 juta penduduk. Mereka inilah kelak di tahun 2030, akan menjadi tenaga kerja utama di Indonesia.
Bagi Nina Penenun, kelompok penenun dari Lombok Timur yang anggotanya merupakan penerima manfaat dari proyek UNESCO, perwujudan fesyen berkelanjutan lebih dari sekadar mempromosikan praktik yang ramah lingkungan seperti misalnya pewarnaan alami.
Baca Juga: Sambut Hari Kemerdekaan, Brand Fashion Lokal Ini Hadirkan Koleksi Spesial
“Kelompok Nina Penenun juga menerapkan pendekatan fashion zero-waste dengan memberdayakan lansia untuk mengolah benang-benang sisa tenun menjadi selendang yang kami sebut Rerempek. Dari sisi ekonomi, kelompok kami juga telah berhasil membebaskan warga yang rentan dari rentenir,” kata Dewi Handayani, salah satu anggota kelompok yang bekerja di Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur.
Para desainer muda yang akan menampilkan desain mereka pada 18 Agustus mendatang adalah peserta program Creative Youth at Indonesian Heritage Sites, atau lebih dikenal dengan Kita Muda Kreatif.
Program dari UNESCO Jakarta dan Citi Indonesia serta didukung Citi Foundation tersebut memberikan pendampingan peningkatan kapasitas bisnis pada sekitar 400 wirausaha muda yang tinggal di sekitar situs warisan dunia UNESCO serta beberapa destinasi wisata superprioritas Indonesia lainnya.
Di antara kegiatan-kegiatan dukungan pemulihan bisnis wirausaha muda yang telah dilakukan, Kita Muda Kreatif memberikan pelatihan pemasaran daring dan kesempatan mempertemukan para peserta program dengan publik melalui berbagai acara dan kegiatan.
“Virtual Market ini merupakan cara inovatif menjawab tantangan pemasaran yang dihadapi perajin muda Indonesia selama masa pandemi,” ungkap Puni A. Anjungsari, Country Head for Corporate Affairs Citi Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Sensasi Ngopi Ekstrem di Gelas -86 Derajat: Pahit, Creamy, dan Lembut dalam Satu Tegukan
-
Kalender Jawa 29 Oktober 2025: Weton Rabu Wage, di Antara Sial dan Berkah Menurut Primbon
-
Kelezatan Kuliner Jawa Timur, Ini 5 Hidangan Terbaik yang Tak Boleh Terlewatkan
-
Ashanty Pakai LED Face Mask di Rutinitas Skincare Pagi, Apa Manfaatnya?
-
Fakta-fakta Pakaian Bekas Impor: Dari Mana Asal Negara Baju Thrifting?
-
7 Rekomendasi Day Cream dengan SPF: Melembapkan dan Lindungi Kulit dari Munculnya Flek Hitam
-
4 Shio Paling Beruntung Besok 29 Oktober 2025, Siapa Saja yang Hoki?
-
Urutan Skincare Scarlett untuk Atasi Flek Hitam dari Pagi hingga Malam
-
Cuaca Ekstrem Mengancam Kulit? Ini 4 Rahasia Perawatan Wajah
-
Pabrik Aqua Disidak KDM: Dituduh Penyebab Banjir, Padahal Dulu Dapat Penghargaan Ridwan Kami