Suara.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah menghapus Ujian Nasional 2021 dan diganti menjadi Asesmen Nasional.
Perubahan ini juga mempengaruhi materi uji asesmen nasional, yang berbeda dengan ujian nasional. Ini karena tujuannya meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran di lingkungan pendidikan Indonesia.
Mengutip Ruang Guru, Sabtu (28/8/2021), Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menjelaskan asesmen nasional adalah ujian yang tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, melainkan mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan yang mencakup proses, input, juga hasil.
Adapun tiga aspek yang diuji dalam asesmen nasional, yaitu:
1. Asesmen kompetensi minimum (AKM)
Untuk AKM, dirancang khusus untuk mengukur capaian peserta didikdari hasil belajar kognitif, yakni literasi dan numerasi.
Menurut National Institute for Literacy, yang dimaksud literasi adalah kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, bahkan menghitung dan memecahkan masalah.
Sedangkan menurut UNESCO, literasi jadi hak setiap orang dan juga dasar yang harus dimiliki untuk belajar sepanjang hayatnya. Kemampuan literasi mampu memberdayakan dan meningkatkan kualitas individu, keluarga, juga masyarakat.
Sehingga kesimpulannya, literasi adalah kemampuan yang lebih dari sekedar membaca dan menulis, tetapi mendorong agar peserta didik mampu menganalisis dengan membaca situasi atau hal-hal yang terjadi di sekitarnya, dengan pemecahan masalah berdasarkan dari apa yang dipelajarinya.
Sementara itu numerasi, diartikan sebagai sebuah kecakapan dan pengetahuan seseorang dalam menggunakan berbagai macam angka serta simbol-simbol, yang terkait dengan matematika dasar.
Baca Juga: Jatim Tahun Ini Terapkan USP dan Hapus Ujian Nasional SMA
Pengetahuan numerasi inilah yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari.
Lewat numerasi pula, seseorang juga bisa menganalisis informasi yang ditampilkan dengan berbagai bentuk, seperti tabel, grafik, bagan, dan banyak lainnya.
Setelah mampu menganalisis, kemudian individu tersebut akan menggunakan interpretasi hasil analisisnya, untuk memprediksi dan selanjutnya mengambil keputusan.
Kemampuan ini dianggap sangat penting di masa kini, mengingat arus informasi yang sangat deras mengalir. Sehingga individu membutuhkan kemampuan analisis yang baik untuk menyaring dan memilah mana informasi yang bermanfaat, benar, dan baik, mana yang tidak baik dan tidak ada manfaatnya.
Itulah mengapa, kata Nadiem, kemampuan literasi dan numerasi jadi kemampuan yang akan berdampak pada mata pelajaran yang diajarkan, tapi tidak lantas mengecilkan arti penting mata pelajaran yang diajarkan.
Sebaliknya, dengan literasi dan numerasi inilah peserta didik akan sangat terbantu dalam memahami dan mempelajari bidang ilmu lainnya, terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan angka secara kuantitatif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Rahasia Awet Muda: Jaga 3 Protein Kulit Ini Supaya Wajah Tetap Kencang dan Glowing
-
Heboh Pendidikan Gibran, Berapa Biaya Kuliah di UTS Insearch Sydney? Cek Rinciannya
-
Zodiak Cancer Cocok Kerja Apa? Ini Pilihan Profesi untuk Si Loyal dan Berkomitmen
-
Rekam Jejak Pendidikan dan Karier Mahfud MD, Bakal Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian?
-
Profil Jimmy Kimmel, Acaranya Dihentikan setelah Komentar soal Penembakan Charlie Kirk
-
Profil Eric Cantona: Pemain Legendaris Ini Dukung Palestina, Tak Mau Israel di Pildun
-
Pendidikan dan Pekerjaan Mega Nusi, Istri Anggota DPRD Gorontalo yang Viral
-
5 Rekomendasi Bedak Wardah Sesuai Jenis Kulit, Mana yang Paling Cocok Untukmu?
-
Apa Itu Penyakit Lyme? Kondisi yang Dialami Bella Hadid Sejak Usia 16 Tahun
-
Apakah Alat Makan Terkontaminasi Babi Harus Dihancurkan? Ini Faktanya