Dalam budaya Cina, dianggap aneh, bahkan tidak sopan, untuk memakan kue bulan secara utuh. Setiap kue harus dipotong-potong dan dibagikan kepada orang lain.
4. Terhubung dengan Chang'e, Dewi Keabadian
Legenda Hou-Yi dan Chang'e tidak dapat dipisahkan dari Festival Pertengahan Musim Gugur Tiongkok dan kue bulan.
Ada beberapa versi mitos Chang'e, tetapi secara keseluruhan, suaminya adalah pemanah legendaris Hou Yi, yaitu, pahlawan yang menembak jatuh sembilan dari 10 matahari untuk menyelamatkan dunia dari kematian yang membakar.
Sebagai hadiah atas tindakan heroiknya, Hou Yi diberi ramuan keabadian, yang kemudian ditelan oleh Chang'e. Dalam versi cerita yang paling terkenal, dikatakan bahwa dia terpaksa melakukannya untuk mencegah pencuri mencuri obat mujarab yang berharga.
Berubah menjadi sosok yang abadi, Chang'e kemudian naik ke Istana Bulan, selamanya terpisah dari suaminya. Patah hati, Hou Yi kemudian menempatkan kue dan buah favorit Chang'e di depan bulan untuk mengenang istrinya.
Seiring waktu, praktik mempersembahkan makanan ke bulan ini dikaitkan dengan Festival Pertengahan Musim Gugur.
5. Berhubungan dengan kelinci
Dengan mengacu pada mitos di atas, salah satu dari sedikit teman Chang'e di Istana Bulan adalah Kelinci Giok yang mistis.
Baca Juga: Pesan Cake Ala Korea Pakai Bunga, Pas Sampai Hasilnya Bikin Cewek Ini Nangis
Kelinci dengan demikian sering muncul sebagai motif dekoratif pada kotak dan wadah kue bulan. Beberapa bahkan menawarkan kue ukuran gigitan mini dalam bentuk kelinci putih yang indah.
5. Kue bulan melambangkan reuni
Di luar makna religius, kue bulan mewakili reuni keluarga dan kebahagiaan dalam budaya Tiongkok. Simbolisme ini berasal dari tradisi keluarga Tionghoa yang berkumpul untuk merayakan festival Pertengahan Musim Gugur bersama.
Melompat ke zaman modern, pemberian kue bulan selama bulan kedelapan (bulan Festival Pertengahan Musim Gugur) adalah tradisi penting bagi bisnis di seluruh China dan Asia Timur. Untuk bisnis seperti itu, tindakan tersebut melambangkan penguatan kemitraan. Tidak jarang beberapa perusahaan menyisihkan anggaran yang signifikan setiap tahun untuk hadiah semacam itu.
6. Kue bulan adalah instrumen revolusi
Menurut legenda, kue bulan berperan penting dalam menggulingkan Dinasti Yuan Mongolia. Jadi ceritanya, Zhu Yuanzhang, pendiri Dinasti Ming berikutnya, menyebarkan desas-desus bahwa wabah yang menakutkan sedang menyebar dan bahwa satu-satunya cara untuk mencegah infeksi adalah dengan memakan kue bulan jenis tertentu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Subsidi untuk Pekerja Gaji di Bawah 10 Juta Kapan Cair? Cek Jadwal dan Syaratnya
-
Apa yang Dimaksud Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional? Google Doodle Ikut Merayakan
-
5 Sunscreen Blue Light Protection untuk Melindungi dari Sinar Gadget bagi Pekerja Remote
-
Viral Ayu Ting Ting Cari Suami yang Bisa Nafkahi Keluarga Besar, Gimana Menurut Islam?
-
Profil Jonathan Bailey, Aktor Bridgerton yang Dinobatkan sebagai Pria Terseksi 2025
-
Tren Kuliner 2025: UMKM Lokal Jadi Bintang di Panggung Makanan Dunia
-
Chemical, Physical, atau Hybrid Sunscreen? Begini Cara Pilih Tabir Surya untuk Usia 40-an
-
5 Sepatu Jalan Kaki Paling Nyaman Dipakai Seharian, Mulai Rp300 Ribuan
-
Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
-
Mengapa Pertanian Berkelanjutan Menjadi Kunci Masa Depan Indonesia