Suara.com - Pandemi Covid-19 mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat, termasuk di sektor pariwisata yang sempat terpuruk.
Untuk bisa bangkit, pelaku pariwisata wajib menghasilkan produk ataupun program wisata yang adaptif, untuk bisa menjadi tren baru.
"Kami berencana menciptakan produk dan program pariwisata adaptif dengan situasi pandemi dan juga mampu menciptakan tren pilihan berwisata yang baru," kata Direktur Utama Jakarta Experience Board, Novita Dewi, dalam bincang virtual Planet Tourism Indonesia, beberapa waktu lalu.
Adapun program pariwisata yang dinilai sesuai dengan kondisi saat ini meliputi paket wisata kesehatan, di mana pelancong dapat fasilitas untuk mengeksplorasi kota dan mendapat vaksin. Program lainnya adalah eksplorasi Jakarta sebagai destinasi pariwisata urban secara virtual atau langsung.
Dia juga menyebut "street kiosk", memfasilitasi ruang publik sebagai destinasi wisata yang dilengkapi fasilitas informasi pariwisata Jakarta dan mesin penjual berisi suvenir khas ibu kota.
Selama pandemi, pihaknya sudah membuat acara seperti Virtual Ramadhan Jazz Festival, Drive in Concert hingga Skylight Cinema untuk menyediakan hiburan bagi masyarakat sambil tetap menerapkan protokol kesehatan.
Dia mengatakan, wabah COVID-19 mengubah sentimen dan prioritas seseorang, terutama di masa kebiasaan baru. Berwisata masih menjadi kebutuhan masyarakat, namun merebaknya pandemi ini mengubah perilaku konsumen di berbagai hal, termasuk cara masyarakat dalam berwisata atau mengakses hiburan.
Dia menjelaskan transformasi perilaku wisatawan di masa pandemi, yakni mengakses hiburan melalui media virtual karena banyaknya pembatasan mobilisasi, gaya hidup yang menjadikan rumah sebagai pusat kegiatan karena imbauan berdiam diri di rumah, lebih perhatian terhadap kesehatan, kebersihan, kemanan jiwa dan raga sehingga saat berlibur akan sangat memperhatikan standard keamanan dan kesehatan. Pandemi juga menghadirkan minat baru terhadap aktivitas di luar ruangan sebagai alternatif kegiatan hiburan.
Menurut dia, tantangan saat ini adalah menarik masyarakat untuk kembali beraktivitas di luar rumah, mengembalikan kepercayaan publik bahwa fasilitas wisata yang ditawarkan aman dan mempersiapkan fasilitas wisata yang bisa beradaptasi dengan situasi pandemi.
Baca Juga: Gelar Festival Kreatif Lokal 2021, Kemenparekraf Gandeng Adira Finance
"Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi."
Di sisi lain, ada peluang untuk menciptakan produk baru yang lebih unik, memperluas target pasar dan melakukan aktivasi di ruang publik.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam webinar Agustus lalu menjelaskan tiga pilar utama pemulihan industri pariwisata, yakni inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
Inovasi maksudnya memanfaatkan teknologi untuk menciptakan program, produk maupun fasilitas pariwisata yang baru. Adaptasi artinya menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru dan memastikan program, produk dan fasilitas wisata sudah sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Mendorong percepatan vaksinasi juga jadi salah satu langkah dalam beradaptasi. Selain itu, membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama memulihkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Tren Kuliner 2025: UMKM Lokal Jadi Bintang di Panggung Makanan Dunia
-
Surga Tersembunyi di Jawa Tengah: 6 Destinasi Wisata Magelang yang Wajib Dikunjungi
-
Lebih dari Sekadar Makanan: Bagaimana Kuliner Indonesia Membentuk Pengalaman Wisatawan?
-
Permata yang Terlupakan, Keindahan Alam Pantai Kuwaru dengan Hutan Pinus, Kolam Renang, dan Seafood!
-
Liburan Akhir Tahun Mau Wisata Pegunungan? Ini 6 Mobil Manual Irit tapi Perkasa, Harga Mulai 45 Juta
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Sepatu dengan Desain Klasik dan Timeless, Nyaman Maksimal untuk Jalan Kaki
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun