Suara.com - Dalam lingkungan sosial, ada banyak macam racun di dalam setiap hubungan. Tak hanya racun dalam pertemanan, tapi juga dalam sebuah hubungan. Dan tahukah kamu, racun juga bisa tertanam pada seorang laki-laki, yang kerap disebut sebagai toxic masculinity.
Toxic masculinity ini berawal ketika keluarga mulai menanamkan paham kepada anak laki-lakinya bahwa ia harus menjadi laki-laki kuat dan tidak mudah cengeng. Padahal, hal ini bisa berdampak pada laki-laki menjadi sulit untuk mengungkapkan ekspresinya.
Seperti tak adil. Jika laki-laki tak boleh lemah dan cengeng, hal ini justru dianggap wajar pada perempuan. Hal ini lantaran perempuan dianggap berhati lemah, mudah terluka, dan mudah menangis.
Penanaman ini tentu saja tidak baik, karena dapat melahirkan ketidaksejajaran sosial, baik itu pada sisi laki-laki maupun perempuan.
Mengutip dari Verywell Mind, maskulinitas merupakan konsep yang tidak mudah didefinisikan. Penanaman paham tentang kejantanan ini bahkan telah menjadi sebuah praktik yang umum, melintasi waktu, budaya, dan juga individu.
Tentang toxic masculinity ini coba diungkap oleh American Psychological Association, di mana secara khusus standar yang diharapkan laki-laki adalah anti kelemahan, anti-feminitas, kekerasan, dan juga prestasi.
Dari toxic masculinity tersebut, ini bisa berdampak pada tekanan psikologis laki-laki, di mana tekanan terhadap standar itu membuat mereka sulit untuk menjadi diri sendiri, di mana mereka diharapkan menjadi lelaki yang anti-kelemahan, tidak mudah cengeng, dan selalu menjadi kuat.
Dampak toxic masculinity pada kesehatan mental
Menurut mahasiswa dari Central Michigan University, ada rasa ironi ketika standar maskulinitas terjadi pada anak laki-laki. Salah satunya bertindak seolah tidak boleh lemah dan harus berpura-pura kuat di lingkungan sosialnya.
“Hal terlemah yang dapat Anda lakukan adalah dengan berpura-pura bahwa Anda tidak punya masalah,” ungkap mahasiswa tersebut tanpa menyebutkan namanya.
Baca Juga: Sampai Pakai Traffic Cone, Usaha Bocah Selamatkan Kucing Bikin Warganet Terharu
Bahkan untuk perawatan layanan kesehatan mental, keterbukaan emosi pasien kepada psikolog merupakan hal yang sangat penting. Sebagaimana yang diungkap oleh Psikiater Anak, Remaja, dan Dewasa Akeem Marsh.
“Saya coba menjelaskan kepada pasien laki-laki saya, bahwa menangis itu hal yang normal, dan itu tidak apa-apa untuk sedih sebentar,” ungkapnya.
“Dan ini merupakan dasar yang diperlukan bagi kita, untuk menghilangkan stres dan mengekspresikan rasa sedih kita,” ungkap Akeem lebih lanjut.
Ketika laki-laki memilih memendam emosi karena takut dibilang lemah dan cengeng, menurut Akeem, ini bisa berdampak pada kesehatan mentalnya, salah satunya adalah dengan menyakiti diri sendiri.
“Ketika menekan emosi Anda, dan kemudian Anda melakukannya, itu akan memakan Anda serta menyakiti diri Anda sendiri,” kata Akeem.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
6 Tinted Sunscreen untuk Meratakan Warna Kulit, Cocok Bagi yang Malas Makeup
-
4 Perbedaan Facial Wash dan Facial Foam, Jangan Salah Pilih!
-
7 Rekomendasi Smartwatch Akurat Pengukur HR Terbaik, Harga Ramah di Kantong
-
Stop Iritasi! Brand Skincare Korea Berbasis Sains Ini Teruji Kuat Melawan Polusi dan Kelembapan
-
5 Sepatu Running Adidas Ori Terbaik: Nyaman Buat Harian sampai Lari Maraton
-
7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas, Bye Wajah Kusam
-
6 Cushion Lokal Murah untuk Ibu Rumah Tangga dengan Coverage Buildable
-
Apa Itu Siklon Tropis? Simak 3 Fenomena yang Perlu Diwaspadai di Indonesia
-
Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
-
Liburan Akhir Tahun Jadi Tak Biasa: Menjelajah Dunia Tahilalats di Bens Backyard