Suara.com - Berpikir positif merupakan kalimat ajakan yang sering kita dengar. Tindakan ini merupakan mindset untuk melihat segala sesuatu apa adanya, tanpa kita harus bereaksi secara berlebihan.
Jika merujuk pada Bahasa Indonesia, gramedia.com menyebut, berpikir positif berarti melihat sesuatu tanpa melihat sisi negatif dan mampu mengambil hikmah di balik masalah yang menimpa.
Untuk menjadi pribadi yang mampu selalu berpikir positif membutuhkan latihan yang konsisten. Dengan semakin sering melatih diri untuk berpikir positif, maka seseorang akan mampu menghadapi situasi sulit sambil mempertahankan perasaan diri pada hal-hal yang sifatnya positif atau bersikap tetap optimis.
Berpikir positif adalah pilihan. Kitalah yang menentukan, mau melihat hal-hal yang positif dan melihat peluang di depan, atau memilih yang negatif dan terpengaruh pada hal-hal yang sifatnya destruktif, sehingga tak mampu mengatasi stres dan berkawan dengan kegagalan.
Dikutip dari insider.com, Danielle Casioppo, MS, seorang Spesialis Pendidikan Being Well di Yale mengatakan, berpikir positif memberikan keuntungan pada seseorang untuk mudah beradaptasi pada situasi apapun dengan pandangan yang optimistis.
Seorang yang mampu berpikir positif akan mampu melihat hambatan sebagai peluang dan memiliki harapan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Menurut kidshealth.org, positive thinking dan optimistic merupakan kunci terjadinya hal-hal positif sebagai berikut ini;
1. Sehat
Berpikir positif bisa membantu seseorang menjadi lebih bahagia, lebih sukses, dan lebih sehat. Pandangan optimistis yang dihasilkan dari berpikir positif akan membuat orang lebih tahan terhadap stres dan bahkan bisa berdampak panjang umur.
2. Mampu Membangun Ketahanan
Mereka yang selalu berpikir positif akan melihat peristiwa yang mengecewakan sebagai situasi sementara, sehingga menguatkan seseorang untuk mencoba lagi. Ia tak akan terpengaruh pada kegagalan, karena dengan bersikap positif maka ia akan termotivasi untuk mencobanya lagi.
Baca Juga: Kominfo Ungkap Daftar Operator yang Terganggu Akibat Letusan Gunung Semeru
3. Mampu mengatasi stres
Ketika seseorang mampu konsisten untuk selalu berpikir positif, Hellosehat.com menyatakan, seseorang tersebut akan menjadi orang yang optimistis. Walau ia menghadapi kekecewaan, ia tak akan mengalami stress, karena fokus pada hal-hal yang dapat mereka lakukan dalam mengatasi situasi yang sulit.
Bagaimana Menggunakan Media Sosial secara Positif?
Dikutip dari mentalhealthfirstaid.org, pada usia 12 tahun, sebanyak 50 persen anak muda di Amerika Serikat menggunakan setidaknya satu platform media sosial. Fakta yang kurang lebih sama juga terjadi di Indonesia.
Menurut mediaindonesia.com, sekitar 87% anak-anak di Indonesia sudah mengenal media sosial sebelum menginjak usia 13 tahun dan 92% anak-anak dari rumah tangga berpenghasilan rendah mengenal media sosial lebih dini.
Mentalhealthfirstaid.org menyebut, saat anak-anak tumbuh dan memasuki masa remaja, mereka dihadapkan pada situasi unik berupa intimidasi, tekanan teman sebaya, citra tubuh, dan banyak lagi. Masalah-masalah ini biasanya terjadi secara tatap muka, misalnya di sekolah atau selama kegiatan ekstrakurikuler.
Intimidasi dan masalah bisa juga terjadi secara online, yaitu melalui media sosial.
Untuk menjaga anak mendapatkan perlakukan tak selayaknya, sebelum memutuskan untuk bergabung dalam media sosial, orangtua bisa memandu anak-anak mereka untuk memilih teman atau kelompok yang dinilai bisa menularkan inspirasi positif atau kegiatan-kegiatan yang berguna.
Berita Terkait
-
5 Mindset yang Wajib Dimiliki Mahasiswa Baru, Catat Baik-baik!
-
4 Hal yang Dihindari Orang Kaya agar Tak Jatuh Miskin, Penting Ditiru!
-
5 Tips Membangun Percaya Diri, Mulai dari Sekarang!
-
Kerap Mengalami Kegagalan? Tanamkan 4 Mindset Ini agar Tetap Semangat
-
3 Mindset Keliru Ini Menandakan Kamu Belum Siap Menjalin Hubungan, Sadar Tidak?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka
-
6 Fakta Kematian Remaja Perempuan di Mobil Tesla Milik Penyanyi D4vd
-
Profil dan Kekayaan Dony Oskaria, Ditunjuk Prabowo Jadi Plt Menteri BUMN
-
Ratu Tisha Anak Siapa? Dicopot Erick Thohir dari Komite PSSI
-
5 Krim Anti Aging Terbaik untuk Kulit Glowing dan Awet Muda, Wajib Dicoba!
-
Perjalanan Cinta Yurike Sanger dengan Soekarno, Istri Termuda Sang Proklamator
-
Moisturizer dan Krim Siang Apakah Sama? Simak Penjelasan Dokter biar Gak Salah