Suara.com - Di setiap wilayah memang tersedia berbagai macam tempat makan, baik itu berbentuk warung hingga restoran. Namun, belum lama ini publik dibuat melongo dengan pengalaman seorang warganet saat mampir ke warung di pedalaman Papua.
Bukan tanpa alasan, publik terkejut ketika warganet ini mengunggah video harga menu makanan di warung pedalaman Papua itu.
Video TikTok ini menjadi viral, usai diunggah kembali oleh akun @irmamanopo492 beberapa waktu yang lalu. Kendati tampilannya sederhana, ternyata harga menu di warung pedalaman Papua tersebut cukup mahal.
Harga menu tersebut bisa dibilang 10 kali lipat lebih mahal dibandingkan di warung sekitar Pulau Jawa.
"Kota dolar cek, nih senggol dong harga makanan di warung Papua pedalaman (emoticon tertawa)," tulis @irmamanoppo492 pada caption.
Postingan video yang dibagikan berhasil viral setelah ditonton lebih dari 1 juta kali dan memperoleh 54 ribu tanda suka. Ribuan netizen mengaku kaget saat mengetahui harga seporsi menu makanan yang sangat mahal.
Kita bisa melihat harga nasi goreng spesial dapat menyentuh Rp 140 ribu. Deretan menu yang ditawarkan adalah bakso biasa, bakso urat, bakso tulang, bakso beranak, mie goreng setan, nasi goreng, nasi goreng spesial, soto ayam, mie rebus, batagor, seblak ceker coto dan kondro.
Harga menu makanan termahal adalah nasi kondro. Pengunjung dapat memesan menu tersebut dengan harga Rp 150 ribu.
Makanan termurah adalah mie rebus dan seblak ceker. Kedua menu itu dibanderol dengan harga masing-masing Rp 60 ribu dan Rp 80 ribu.
Baca Juga: Bukan Senpi, Polisi Pastikan Kasus Penembakan Hansip di Tambora Pakai Airsoft Gun
Tak hanya menu makanan, harga minuman juga sangat mahal. Teh manis dan kopi susu dibanderol dengan harga Rp 25 ribu.
Akun @irmamanoppo492 mengungkap bahwa menu di warung pedalaman Papua sangat mahal karena bahan-bahan makanan harus diangkut melalui jalur udara.
"Mengapa harga makanan di pedalaman Papua mahal? Itu karena di pedalaman Papua atau pegunungan tengah tidak ada jalan akses untuk kendaraan beroda dua atau empat. Hanya bisa lewat udara yaitu helikopter atau pesawat," ungkap @irmamanoppo492 dalam video terpisah.
Postingan video viral mengenai harga menu makanan di pedalaman Papua yang sangat mahal mendapat beragam komentar dari warganet.
"Bersyukur banget orang Jogja. Soto masih ada yang Rp 5 ribuan," tulis salah seorang warganet.
"Mie rebus plus telur Rp 60 ribu. Itu telur dinosaurus kah? (emoticon menangis)," tanya warganet lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
-
Standar Baru Hunian Modern: Pengalaman, Kesehatan, dan Desain Masa Depan
-
7 Sepatu Trail Running Indonesia Ini Punya Bantalan Nyaman Mirip Hoka Ori Versi Low Budget
-
Wajib Coba! Rekomendasi Moisturizer Viva untuk Kulit Berminyak Usia 30 Tahun ke Atas
-
5 Sabun Cuci Muka untuk Jerawat di Apotek K24, Mulai Rp 16 Ribuan
-
Misteri Micellar Water: Kenali Kandungan, Manfaat, dan Cara Pemakaiannya
-
5 Moisturizer Anti Aging Ibu Rumah Tangga, Kulit Kencang Kerutan Hilang
-
6 Shio Paling Beruntung 17 Desember 2025, Waktunya Panen Hasil Kerja Keras
-
Berapa Harga Saham GOTO? Komika Yudha Keling Pakai 1.412.025 Lembar sebagai Mahar
-
Skor Bahasa Inggris Indonesia Masih Rendah, Pembelajaran Humanis Jadi Kunci di Era AI