Mereka yang membaca pengakuan tentang perselingkuhan lebih cenderung menjawab "ya" pada sebuah foto, yang berarti bahwa mereka lebih tertarik pada pasangan potensial daripada mereka yang membaca pengakuan soal menyontek.
Studi 3: menerima informasi tentang selingkuh dan menyontek
Dalam studi terakhir, mahasiswa sarjana dari Israel dalam hubungan heteroseksual berkomitmen yang berlangsung setidaknya empat bulan membaca hasil survei.
Isi survei mengindikasikan bahwa perselingkuhan hadir dalam 85 persen hubungan, sementara yang lain membaca prevalensi kecurangan akademik adalah 85 persen.
Para peserta kemudian menggunakan platform pesan instan untuk berinteraksi dengan asisten peneliti yang fotonya adalah lawan jenis yang "menarik". Asisten peneliti bertanya tentang hobi dan minat peserta, dan di akhir wawancara berkata, “Anda benar-benar membangkitkan rasa ingin tahu saya! Saya berharap dapat melihat Anda lagi, dan kali ini tatap muka."
Para peserta kemudian diminta untuk menanggapi pesan itu serta menilai keinginan seksual pewawancara mereka dan komitmen mereka terhadap hubungan mereka saat ini.
Hasil penelitian ketiga menunjukkan bahwa mereka yang diberi informasi tentang prevalensi perselingkuhan romantis kurang berkomitmen dalam hubungan mereka saat ini dibandingkan dengan mereka yang mendengar tentang kecurangan akademik.
Partisipan yang membaca hasil survei perselingkuhan romantis juga lebih cenderung mengungkapkan keinginan untuk mengobrol dengan asisten peneliti lagi.
Terlepas dari kondisinya, pria juga secara keseluruhan kurang berkomitmen pada hubungan mereka dibandingkan wanita.
"Paparan norma perselingkuhan membuat tujuan jangka panjang kurang menonjol dan dengan demikian mengurangi perasaan bersalah atau melunakkan perlawanan terhadap perselingkuhan dengan mengurangi motivasi untuk melindungi hubungan saat ini," demikian tulis peneliti.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Staycation Rasa Museum: Liburan Mewah di Makau Sekaligus Intip Dunia Picasso!
-
Bedak Herocyn Bisa untuk Wajah? Ketahui Manfaat dan Fungsi Bedak yang Satu Ini
-
Profil UTS Insearch Sydney yang Masuk Riwayat Pendidikan Gibran, Apakah Semacam Bimbel?
-
Ketika Satu Video Mengubah Nasib Restoran: Fenomena Croissant TikTok
-
Wahyudin Moridu dari Partai Apa? Anggota DPRD Viral Ngaku Mau 'Rampok Uang Negara'
-
Tips Memilih Foundation Sesuai Warna Kulit, Ini 5 Rekomendasi Terbaiknya
-
Aman dan Nyaman, Wali Kota Semarang Pastikan Kotanya Siap Jadi Destinasi Liburan Wisatawan
-
5 Moisturizer Ringan yang Cepat Meresap di Kulit, Gak Bikin Minyakan dan Lengket
-
Pendidikan Mentereng Lita Gading, Pantas Berani Sentil Anggota DPR Lulusan Paket C
-
Magang Fresh Graduate 2025 Dibuka Kapan? Tawaran Gaji Menggiurkan