Suara.com - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) mengimbau kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk tidak meniru pose jari, hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh politisi maupun beberapa simpatisan politik tertentu. Jika ketahuan melanggar atau sengaja melakukannya, maka siap-siap sanksi ASN pose jari menanti siapa saja yang melanggarnya.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik Kemenpan RB, Mohammad Averrouce, peraturan tersebut berhubungan dengan netralitas ASN dalam kegiatan pemilu. Apalagi sebentar lagi Indonesia akan melakukan Pilpres pada 14 Februari 2024 mendatang.
"Kemenpan RB mengimbau kepada semua ASN agar sangat berhati-hati dan cermat dalam berpose jari. Berbagai pose yang menjadi pose jari berbagai partai politik dalam berkampanye diharapkan tidak untuk ditiru maupun dilakukan dalam berbagai kesempatan," kata Averrouce saat dikonfirmasi pada Kamis (16/11/2023).
"Kita berharap bahwa netralitas menjadi hal utama yang penting dan harus terus dilakukan sehingga pelaksanaan pemilu dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," ungkapnya.
Selain itu, Averrouce juga mengingatkan terkait Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menpan RB, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Ketua Komisi ASN (KASN), dan juga Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), yang telah ditandatangani pada tahun 2022.
Surat tersebut mengatur tentang bentuk pelanggaran disiplin yang dilakukan ASN berupa pemberian dukungan melalui postingan di media sosial yang bisa diakses oleh publik. Adapun pemberian dukungan yang dimaksud berupa mengunggah foto bersama dengan calon presiden, calon wakil presiden, calon legislatif, maupun calon kepala daerah yang dilengkapi dengan sebuah simbol dukungan tertentu.
Seperti diketahui, aturan itu tertuang pada poin ketujuh dalam lampiran SKB yang mengatur pelanggaran disiplin. Di dalam aturan tersebut juga dijelaskan bahwa ada sanksi yang akan menjerat ASN jika terbukti melakukan pelanggaran. Sanksi ini berupa hukuman disiplin yang berat tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2021.
Sanksi ASN Pose Jari
Pada pasal 8 PP Nomor 94 dijelaskan jenis hukuman disiplin berat ini terdiri dari tiga hal, antara lain yaitu:
Baca Juga: Dua Pilot Garuda Pose Tiga Jari Bareng Mahfud MD Berujung Dipanggil Dirut, TPN Ganjar Bilang Begini
1. Penurunan jabatan setingkat lebih rendah dalam kurun waktu selama 12 bulan.
2. Pembebasan jabatan menjadi jabatan pelaksana dalam waktu 12 bulan.
3. Pemberhentian dengan hormat tidak atas keinginan sendiri sebagai seorang PNS.
Kemudian, Averrouce juga melanjutkan, untuk memastikan bahwa netralitas ASN di instansi pemerintah, baik itu pusat atau daerah, bisa membuat berbagai bentuk sosialisasi. Baik itu berupa flyer, foto, maupun video terkait pose dan gaya foto yang boleh maupun tidak boleh. Hal ini adalah upaya bersama yang sangat baik untuk dilakukan secara bersama-sama.
10 Pose Foto ASN yang Dilarang Menjelang Pemilu 2024
Setidaknya terdapat 10 jenis pose foto yang sebaiknya dihindari atau tidak dilakukan oleh ASN selama jelang masa Pemilu tahun 2024. Melansir dari akun Instagram @kominfo.jateng, berikut ini adalah beberapa jenis pose foto yang dilarang untuk ASN:
- Pose membentuk simbol hati ala Korea Selatan
- Pose dengan jempol menghadap ke atas
- Pose jari tangan berjumlah tiga
- Pose dengan jari metal
- Pose tangan yang membentuk pistol
- Pose tangan dengan mengangkat satu telunjuk
- Pose tangan angka dua (dua jari)
- Pose tangan membentuk telepon
- Pose jari yang memperlihatkan angka 5
- Pose membentuk simbol "ok" dengan tiga jari yang diangkat.
Sementara itu, ASN tetap bisa berpose ketika foto dengan mengepalkan tangan maupun menangkupkan kedua jemari yang membentuk simbol hati. Nah, itulah tadi ulasan tentang sanksi ASN pose jari dan beberapa pose lain yang dilarang. Sebaiknya ASN mematuhi peraturan ini demi menjaga netralitas jelang Pemilu 2024.
Berita Terkait
-
Dua Pilot Garuda Pose Tiga Jari Bareng Mahfud MD Berujung Dipanggil Dirut, TPN Ganjar Bilang Begini
-
Aiman Dipolisikan Buntut Pernyataan Polri Tidak Netral di Pemilu, TPN Ganjar-Mahfud: Dia Tak Sebar Kabar Bohong
-
Demi Pilpres Satu Putaran, Prabowo-Gibran Incar Kemenangan Telak di Jawa Barat
-
Belum Punya Komitmen Jaga Kekayaan Alam, Ini Pesan Tegas Ketum PP Muhammadiyah ke 3 Capres-cawapres
-
Klaim Mau Menang di Pilpres Lewat Jalan Terhormat, Anies di Depan Relawan: Tak Pakai Tikung Sana - Sini
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
5 Rekomendasi Sabun Muka Wardah untuk Usia 50 Tahun Ke Atas
-
5 Sepatu Anti-Selip Cocok untuk Musim Hujan, Model Keren Mulai Rp100 Ribuan
-
Shio Paling Beruntung Hari Ini 14 Desember 2025, Hoki Banget di Akhir Pekan
-
Sebenarnya PwC Kantor Apa? Ramai Isu Resign Massal di X
-
5 Sepatu Lokal Carbon Plate untuk Lari Cepat, Harga Bersahabat
-
Debut Jadi Penyanyi, Perjalanan Via Octora Mengubah Luka Jadi Karya
-
Kenalan dengan Sepatu Nyaman yang Dibuat dari Wol Merino dan Minyak Nabati, Baru Masuk Indonesia!
-
5 Complexion Murah yang Tahan Lama untuk Makeup Pekerja Kantoran
-
3 Zodiak Ini Diprediksi Bertemu Jodoh sebelum 2025 Berakhir, Apakah Kamu Salah Satunya?
-
Terpopuler: Profil Istri Mantan Menpora Dito Ariotedjo, Sepatu Mirip On Cloud Versi Murah